Daerah

213.853 Remaja Putri Kalsel Ditargetkan Minum Tablet Tambah Darah Untuk Hindari Anemia

213.853 Remaja Putri Kalsel Ditargetkan Minum Tablet Tambah Darah Untuk Hindari Anemia

BANJARMASIN, KN-  Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun 2023 menargetkan remaja puteri yang
minum tablet tambah darah sebesar 75 persen atau 213.853 remaja putri. Hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesehatan remaja putri agar terhindar
dari penyakit anemia.

 

Hal tersebut disampaikan
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin melalui Kabid Kesehatan Masyarakat,
Nurul Ahdani saat membuka kegiatan orientasi dan pelaksanaan sekolah/madrasah
sehat dalam peningkatan konsumsi tablet tambah darah di Banjarmasin, Selasa
(21/3/2023).

 

Menurutnya, target 75
persen remaja puteri yang meminum tablet tambah darah ini lebih meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 54 persen.

 

“Jadi tahun ini lebih
meningkat targetnya. Karena sekarang remaja puteri dan orang tua sudah memahami
akan pentingnya konsumsi tablet tambah darah agar tidak terjadi anemia,�
katanya.

 

Oleh karena itu, kelompok
remaja puteri merupakan salah satu dari fokus upaya pencegahan stunting dan
anemia. Dimana remaja puteri merupakan salah satu dari kelompok sasaran yang
perlu menjadi perhatian agar tidak terkena anemia.

 

“Untuk itu, pemerintah
memiliki program  prioritas pemberian
tablet tambah darah dan rutin skrining anemia. Bahkan pemberian tablet tambah
darah diberikan kepada semua remaja putri tingkat SMP dan SMA sebanyak 52 tablet
dalam setahun untuk mencegah anemia,� ungkapnya.

 

Berdasarkan data Provinsi
Kalsel tahun 2022, persentase remaja puteri mendapat tablet tambah darah
sebesar 43,6% dan remaja puteri yang minum tablet tambah darah sebesar 42,03%
sedangkan target sebesar 54%.

 

“Dimana tahun lalu target
kita hampir terealisasi. Karena remaja putri di sekolah telah memahami akan
pentignnya konsumsi tablet tambah darah,� tuturnya.

 

Selain untuk
meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di
sekolah, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan
remaja puteri pada saat sebelum menjadi seorang ibu.

 

“Pemberian tablet tambah
darah pada remaja puteri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan
tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR),� ujarnya.

 

Ia berharap melalui
pertemuan ini para pembina sekolah sehat dan pengelola UKS sekolah di 13
kabupaten/kota, dapat memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada remaja putri
di sekolah dan para orang tua murid akan pentingnya konsumsi tablet tambah
darah dan menerapkan pola gizi seimbang dan hidup sehat.

 

“Jadi dengan program
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri ini dapat menurunkan gejala
anemia pada remaja putri sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal
menjelang kehamilan,� pungkasnya.

(MC Kalsel/Red)

+ posts