Adventorial Politik

Transformasi Infrastruktur Banjarmasin: Yamin-Ananda Akan Wujudkan Konsep Kota 15 Menit

Transformasi Infrastruktur Banjarmasin: Yamin-Ananda  Akan Wujudkan Konsep Kota 15 Menit
Yamin-Ananda Rancang Banjarmasin Jadi Kota 15 Menit yang Nyaman dan Ramah Lingkungan. ( dok. yamin – ananda official )

BANJARMASIN, KAKINEWS.ID – Kota Banjarmasin memiliki potensi yang sangat baik untuk menerapkan konsep “kota 15 menit,” di mana warga dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, pasar, sekolah, fasilitas kesehatan, dan perkantoran dalam waktu 15 menit dengan berjalan kaki atau bersepeda. Namun, tantangan besar menghadang, yakni ekosistem bagi pejalan kaki dan pesepeda yang belum memadai.

Kondisi infrastruktur yang ada saat ini masih belum mendukung. Banyak jalan di Banjarmasin yang tidak ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda, dengan trotoar yang sempit atau bahkan tidak ada sama sekali. Minimnya jalur sepeda dan kurangnya peneduh menjadikan aktivitas berjalan kaki atau bersepeda kurang nyaman dan berisiko, yang membuat warga lebih memilih menggunakan sepeda motor untuk perjalanan singkat ke warung terdekat.

“Karena itulah Yamin-Ananda ingin mewujudkan Banjarmasin menjadi Kota 15 Menit yang nyaman. Salah satu langkah yang akan diambil adalah melakukan pembenahan infrastruktur bagi pejalan kaki dan pesepeda,” ungkap Hj. Ananda, calon Wakil Walikota Banjarmasin, dalam sebuah kesempatan.

Ia menjelaskan bahwa dengan memperlebar trotoar, menambah peneduh alami, dan menyediakan jalur pedestrian yang nyaman, Banjarmasin dapat menjadi kota yang lebih sehat dan ramah bagi pejalan kaki. Hal ini diharapkan dapat mendorong warga untuk lebih aktif berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor.

“Konsep hygge yang kami tawarkan mengedepankan kenyamanan, ketenangan, dan keindahan yang akan diwujudkan di Kota Banjarmasin. Dengan pohon rindang, kanopi, dan penataan kota yang baik, jalan-jalan akan berfungsi tidak hanya sebagai jalur mobilitas, tetapi juga sebagai ruang bersantai bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam konteks kota tropis seperti Banjarmasin, peneduh bukan sekadar elemen estetika, melainkan solusi nyata untuk meningkatkan kenyamanan saat berjalan kaki. Tanpa peneduh, terik matahari dapat membuat aktivitas tersebut menjadi berat dan melelahkan. Oleh karena itu, pohon-pohon rindang, kanopi hijau, payung hias, dan kain jala dapat menjadi solusi untuk menciptakan suasana yang lebih teduh dan ramah bagi pejalan kaki.

Baca juga : Revitalisasi Pasar Teluk Dalam: Langkah Yamin-Ananda Bangkitkan Ekonomi dan Kehidupan Sosial

“Contoh peneduh yang dapat diterapkan di Banjarmasin antara lain pohon-pohon rindang, kanopi hijau, kanopi toko, dan kain jala. Semua ini dapat memberikan suasana yang lebih nyaman, sejuk, dan menarik,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur untuk pejalan kaki bukan hanya membawa manfaat kesehatan, tetapi juga lebih ekonomis dibandingkan memperluas jalan untuk kendaraan bermotor.

“Membebaskan lahan untuk perluasan jalan memerlukan biaya yang sangat besar, termasuk kompensasi kepada warga dan waktu yang lebih lama. Sementara itu, pembangunan trotoar, peneduh, dan jalur pedestrian jauh lebih efisien dalam hal penggunaan lahan dan biaya konstruksi. Memperlebar jalan justru dapat menyebabkan lebih banyak kendaraan beredar, yang tidak menyelesaikan masalah kemacetan,” tutur Ananda.

Dengan rencana yang praktis dan biaya yang lebih terjangkau, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin nomor urut 2 ini berkomitmen untuk menjadikan Banjarmasin lebih ramah bagi pejalan kaki dan lebih nyaman serta sehat bagi seluruh warganya.

“Tentu saja, pengembangan ekosistem pejalan kaki ini harus diimbangi dengan transformasi angkutan umum agar lebih dapat diandalkan,” pungkasnya.(drs/yaoffc)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *