90 Persen Wilayah Mempawah Dikepung Banjir, 20.549 Jiwa Terdampak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat melaporkan hingga Senin (27/1/2025) pagi banjir masih menggenangi wilayah Kabupaten Mempawah. Sampai saat ini debit air di wilayah tersebut masih meningkat.
“Pagi ini saya mendapat laporan debit air masih meningkat,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Daniel dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (27/1/2025). Kondisi banjir itu, kata dia, disebabkan hujan dengan intensitas tinggi berdasarkan prakiraan BMKG.
“Untuk pagi ini saya mendapatkan laporan itu di kedalaman paling tinggi 100 centimeter,” ujarnya.
Menurut Daniel, banjir ini menggenangi hampir 90 persen wilayah Mempawah. Kondisi ini karena pemukiman Mempawah berada di dataran rendah berada di daerah pantai.
“Jadi pada umumnya yang 90 persen ini adalah penduduk yang berada di sekitar pantai, termasuk kota Mempawah tidak jauh dari Laut,” ucapnya.
Daniel menyebut banjir ini menjadi agenda tahunan bagi Mempawah dengan kondisi tersebut. Bahkan, kata dia, banjir ini lebih parah dari tahun 2023.
“Karena intensitas hujan berlangsung cukup lama. Kalau tahun 2023 hujannya hanya beberapa hari,” katanya.
Selain karena hujan, banjir di perairan Mempawah karena gelombang yang cukup tinggi juga. Hal itu berdasarkan prakiraan BMKG.
“Gelombang tinggi itu mengantar air masuk ke pemukiman masyarakat,” ujarnya. Dilaporkan, banjir terjadi di 11 desa dan 2 kelurahan di Kabupaten Mempawah. Jumlah warga terdampak 5.537 kk atau 20.549 jiwa.