Ada Dugaan Politisasi dalam Pelaporan Pelecehan Seksual Rektor UP
KAKINEWS – Pihak Rektor Universitas Pancasila menduga ada unsur politisasi dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa ETH.
Kuasa hukum ETH, Faizal Hafied mengatakan pihaknya menduga ada unsur politis jelang pemilihan Rektor baru digelar pada Maret 2024 mendatang.
“Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor, sebagaimana sering dialami di pilkada dan pilpres. Jadi ini yang menjadi catatan besarnya” katanya kepada awak media, Jumat, 1 Maret 2024.
“Seperti kemarin ada kandidat cawapres diungkit suatu hal padahal tidak benar, nah ini yang dialami klien kami,” tambahnya.
Diterangkannya, pihaknya dugaan pelecehan itu tidak benar.
“Jadi ada hal yang tidak benar dan tidak tepat, disampaikan oleh orang lain yang mendiskreditkan klien kami. Ini yang kami harap sebagai langkah awal, karena prof belum pernah menyampaikan secara resmi, ini kami sampaikan, tidak ada laporan polisi kepada beliau, kalau tidak ada pemilihan rektor,” terangnya.
“Semua kami sampaikan, semua kami jelaskan, semua kami jabarkan. Kami harap kami salut kepada penyidik, kami apresiasi kepada Polri yang sudah bekerja cepat, tepat dan juga bisa melihat dengan jernih permasalahan yang ada,” tambahnya.
Lebih lanjut, Faizal berharap nama baik kliennya dapat segera pulih yang saat ini terseret kasus dugaan pelecehan seksual.
“Dan kami harap ini bisa selesai dengan waktu yang secepat-cepatnya dan nama baik beliau, nama baik klien kami bisa dipulihkan sebagaiamana sedia kala. Ini yang menjadi cacatan besar kami dan kami harapkan bahwa per hari ini kami sudah sampaikan, kami sudah klarifikasi tadi,” ucapnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH yang dilaporkan dugaan pelecehan seksual hari ini bakal penuhi panggilan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.
Kuasa Hukum ETH, Raden Nanda Setiawan mengatakan kliennya bakal memenuhi panggilan penyidik pada 10.00 WIB.
“Insya Allah hadir pukul 10.00 WIB,” katanya kepada awak media, Kamis 29 Februari 2024.
Diketahui, Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH dinonaktifkan dari jabatannya usai dilaporkan karena kasus dugaan pelecehan seksual.
Sekertaris YPPUP, Yoga Satriyo mengatakan ETH dinonaktifkan sampai massa jabatannya berakhir.
“Tidak mencopot tapi menonaktifkan sampai berakhirnya masa bakti Rektor tgl 14 Maret 2024,” katanya kepada awak media, Selasa 27 Februari 2024.
Sedangkan, layanan pengaduan bagi korban dugaan pelecehan Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH dibuka Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban bisa meminta bantuan polisi dengan menghubungi 110.
“Sudah ada (layanan pengaduan), ada 110, masyarakat bisa menghubungi atau meminta bantuan polisi di nomor telepon gratis 110,” katanya kepada awak media, Selasa 27 Februari 2024.
Dituturkannya, pihaknya bakal bekerja sama dengan pihak terkait dalam menangani pengaduan yang diterima.
“Kemudian tiga pilar, Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan stakeholders dalam menangani berbagai pengaduan kemudian untuk ditindaklanjut,” tuturnya.***
Penulis: Ahmad Ahyar