Berbagi Kebaikan di Tengah Hujan, Mahasiswa STIE Indonesia Banjarmasin Sediakan Nasi Bungkus dan Sembako untuk Pengendara dan Panti Asuhan

Banjarmasin, KAKINEWS.ID – Meskipun hujan deras melanda Jalan Kayu Tangi atau H Hasan Basri Kelurahan Pangeran Kecamatan Banjarnasin Utara, mahasiswa dan mahasiswi STIE Indonesia tetap menyebarkan kebaikan dengan membagikan nasi bungkus kepada pengendara lokal. Tidak hanya itu, kepedulian mereka juga terlihat ketika mereka mengunjungi Panti Asuhan (PA) Yainkam di Jalan H Hasan Basri Awang Sejahtera Komplek Kidaung Permai No 78 RT 14, yang berada di belakang kampus.
Dr. Yanuar Bachtiar, SE, M.Si, Ketua STIE Indonesia Banjarmasin, menyatakan keindahan dalam berbagi dan kepedulian terhadap warga tak mampu serta pengendara yang melintas, dengan memberikan nasi bungkus. “Jumat berkah ini menjadi momentum amal sodaqah, sekaligus menandai berakhirnya perhelatan Pemilu Pilpres dan Pilleg yang berlangsung aman, lancar, dan terkendali,” ujarnya.
Selain berbagi nasi bungkus, pihak kampus juga meluangkan waktu untuk mengunjungi panti asuhan di belakang kampus. Mereka memberikan bantuan sembako berupa beras, mie instan, teh, dan minyak goreng kepada Panti Asuhan Yainkam Jalan H Hasan Basri Awang Sejahtera Komplek Kidaung Permai setempat.
Kepedulian STIE Indonesia ini bertujuan untuk meringankan beban warga, terutama mengingat harga sembako yang semakin melambung menjelang bulan Puasa Ramadhan.
H Ilyan Noor, Ketua Pengurus Harian Panti Asuhan Yainkam, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih tak terhingga atas bantuan sembako yang diberikan oleh kampus, yang dipimpin oleh Ketua Yayasan HM Said, mantan gubernur Kalsel. “Alhamdulillah, panti ini sering mendapatkan bantuan dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial oleh pihak STIE Indonesia dan anak HM Said, yaitu Dewi Damayanti, seperti reses dan kegiatan serupa,” ungkap Ilyan.
Yayasan Insanul Kamil, panti di Banjarmasin, juga mengharapkan dan mendoakan kesuksesan serta kesehatan bagi pihak kampus dan mahasiswanya, semoga selalu bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa.
Terkait jumlah anak asuh di panti, saat ini mencapai 12 orang. Namun, sayangnya, setelah pandemi Covid-19, donatur lokal hampir tidak ada lagi. Selain itu, keberadaan panti yang kurang strategis membuat banyak orang tidak mengetahui keberadaannya.(sum)