Cegah Framing Demi Dapatkan Dukungan, LSM Kaki Kalsel Soroti Kriteria Pemimpin Kota Banjarmasin yang Ideal

BANJARMASIN, KAKINEWS.ID – Ketua LSM Kaki Kalsel, Akhmad Husaini, menyoroti bakal calon pemimpin daerah, khususnya di Kota Banjarmasin. Dalam pernyataannya Senin (06/05/24) di Kantor LSM Kaki Kalsel, Gambut, Husaini menekankan pentingnya integritas, kompetensi, dan visi yang jelas dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Kota Banjarmasin ke depan.
Menurut Husaini, Kota Banjarmasin membutuhkan pemimpin yang berjiwa besar, memiliki komitmen kuat untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam kepemimpinan, serta kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan sosial, serta pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat Banjarmasin.
Ketika ditanya mengenai pemberitaan yang banyak beredar tentang beberapa pihak yang mengklaim mengantongi suara, Husaini menegaskan perlunya klarifikasi tentang prosesnya.
Husaini berpendapat, beberapa dari pendukung calon tersebut cenderung memanfaatkan framing untuk memperoleh dukungan, tanpa mempertimbangkan substansi program dan rekam jejak mereka dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami menilai bahwa semua orang sah-sah saja mencalonkan, karena sudah dijelaskan dalam undang-undang bahwa setiap warga negara berhak untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin, setiap kepala daerah baik gubernur, walikota maupun bupati, dipilih dari gabungan partai politik, dan independen. Jika dari partai politik, minimal harus mendapat sekitar 6 atau 7 kursi. Jika independen, tentu KPU yang mengevaluasi tentang kebenaran dari data KTP yang dikumpulkan, jangan sampai ada KTP ganda atau fiktif, KPU perlu melakukan pemeriksaan yang teliti,” ungkapnya.
Husaini juga menekankan pentingnya verifikasi terhadap klaim perolehan suara kepada salah satu kandidat.
“Jika ada yang mengklaim jumlah suara dukungan, itu jelas harus diverifikasi apakah benar atau hanya framing,” ujarnya.
Lebih lanjut, Husaini menyampaikan bahwa masyarakat Banjarmasin ingin pembangunan yang berkelanjutan. Ia menyebut hasil beberapa diskusi dengan masyarakat menunjukkan kepuasan terhadap kepemimpinan Ibnu Sina melalui program-program kemasyarakatan seperti susur sungai dan dukungan terhadap UMKM. Husaini menganggap DR. Ir. H. Ariffin Noor, MT sebagai kandidat yang tepat untuk melanjutkan program-program tersebut karena pengalaman dan pemahamannya yang detail.
“Kota Banjarmasin bukan lagi ibukota provinsi Kalsel, tetapi sebagai kota yang fokus dalam bidang bisnis, perdagangan, dan pariwisata, tentu diperlukan figur yang menguasai sektor tersebut serta mampu mengelola dan meningkatkan transfer pusat baik di Dana Alokasi Umum maupun pajak daerah. Pengalaman dalam birokrasi dan kepemimpinan penting, tetapi sosok ini juga harus memahami budaya lokal, dan kami menilai DR. Ir. H. Ariffin Noor, MT memenuhi kriteria tersebut,” ujarnya.
LSM Kaki Kalsel telah memantau intensif dinamika politik di Kalimantan Selatan dengan fokus pada transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Husaini menegaskan bahwa LSM tersebut akan terus mengadvokasi agar proses politik di daerah tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan berkeadilan.(drs)