Daerah Pemkab Batola

Sosialisasi Lomba Inovasi Daerah dan Bimbingan Teknis untuk Meningkatkan Daya Saing Kabupaten Barito Kuala

Sosialisasi Lomba Inovasi Daerah dan Bimbingan Teknis untuk Meningkatkan Daya Saing Kabupaten Barito Kuala

Marabahan – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) telah menyelenggarakan Sosialisasi Lomba Inovasi Daerah dan Bimbingan Teknis Sistem Informasi Manajemen Daerah Barito Kuala (Sinovara Bakula) untuk tahun 2024.

Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017 tentang inovasi daerah menjadi landasan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing nasional serta daerah, yang pada akhirnya mengharuskan peningkatan kapasitas inovasi di tingkat daerah. Inovasi daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Acara tersebut resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah di Aula Mufakat pada hari Rabu (08/05).

Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing daerah merupakan fokus Kabupaten Barito Kuala dalam upaya meningkatkan daya saingnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengembangan inovasi daerah sejak tahun 2021. Lomba inovasi daerah diadakan untuk mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang baru, dengan tujuan meningkatkan pelayanan publik serta daya saing daerah Kabupaten Barito Kuala hingga tingkat nasional.

Dalam sambutan, Sekretaris Daerah Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc menyatakan bahwa evaluasi selama 2 tahun pelaksanaan lomba inovasi daerah di Kabupaten Barito Kuala menunjukkan partisipasi dan kematangan inovasi yang masih rendah. Hanya satu inovasi dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diwajibkan. Evaluasi tahun 2023 menunjukkan dari 47 SKPD yang mengirim inovasi daerah, hanya 20 inovasi yang memenuhi syarat untuk masuk dalam Inovative Governance Award (IGA) Kementerian Dalam Negeri. Kondisi ini berdampak pada peringkat Innovation Government Award (IGA) yang dievaluasi setiap tahun oleh Kementerian Dalam Negeri. Saat ini, Kabupaten Barito Kuala masih dianggap sebagai daerah yang inovatif, tetapi berada pada peringkat ke-8 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

“Meskipun mengalami peningkatan dari peringkat 13 pada tahun 2023, namun masih memerlukan perhatian kita semua, terutama para pimpinan SKPD untuk lebih peduli terhadap inovasi di masing-masing SKPD. Potensi inovasi yang belum dimanfaatkan harus terus digali dan didaftarkan sebagai inovasi daerah. Saya berharap semua SKPD terus menciptakan program, kegiatan, dan kebijakan yang inovatif dalam tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta bidang lainnya untuk mendorong kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa untuk meningkatkan jumlah dan kualitas inovasi daerah di Kabupaten Barito Kuala, akan diadakan bimbingan teknis kepada seluruh kepala SKPD, Camat se-Kabupaten Barito Kuala, serta perwakilan organisasi lainnya. Harapannya, kegiatan ini akan membantu SKPD dan pemangku kepentingan lainnya memahami dan menggunakan aplikasi SINOVARA BAKULA sebagai alat untuk mendukung pengumpulan inovasi daerah.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (SEKDA) Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc, Kepala Bidang Inovasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan Murwany Viviene Antang, BA, SE, serta Kepala Bappelitbang yang diwakili oleh Kabid Litbang. Turut hadir pula para pimpinan SKPD atau perwakilannya, pejabat eselon II SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, perwakilan Camat se-Kabupaten Barito Kuala, perwakilan dari universitas, pelajar, dan unsur masyarakat lainnya.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *