Daerah

DBD DI BANJARMASIN TAHUN 2022 TEMBUS 60 KASUS , RENGGUT DUA NYAWA

DBD DI BANJARMASIN TAHUN 2022 TEMBUS 60 KASUS , RENGGUT DUA NYAWA

BANJARMASIN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota
Banjarmasin hingga pengujung tahun 2022 Tembus hingga 60 Kasus. Berdasarkan
data yang dicatat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, dari 60 kasus DBD hingga
mengakibatkan dua penderita meninggal dunia.

“Memang berdasarkan data yang ada, sudah ada puluhan kasus
terjadi di 2022 dan ada dua kasus meninggal dunia� ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan
mengatakan, dari 60 kasus di Banjarmasin, pada bulan Desember tercatat ada 5
kasus. Dengan rentang usia yang terkena DBD dari anak usia lima tahun hingga
orang dewasa usia 44 tahun.

 

“Kasus DBD pada anak umur 5-14 tahun sebanyak 3 kasus, dan
umur 15-44 tahun sebanyak 2 kasus,� kata Kepala Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin, M Ramadhan, belum lama tadi.

 

Faktor penyebab meningkatnya kasus DBD di Kota Banjarmasin
di antaranya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, daya tahan tubuh yang
buruk, sanitasi lingkungan yang kotor, hingga kurangnya menguras bak mandi.
Sehingga memicu perkembangbiakan virus dengeu , di lingkungan pemukiman warga.

 

Pihak Dinkes Kota Banjarmasin juga sudah berupaya melakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN, Dinkes telah melakukan penyelidikan
epidemiologi.

 

“Jika ditemukan ada jentik baru untuk dilakukan fogging , pemberian
bubuk abate dan penyuluhan PSN pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M,� imbuhnya.

 

Masyarakat juga dapat melakukan tindak lanjut untuk
memberantas sarang nyamuk melalui laporan Puskesmas. Pihaknya akan melakukan
penyelidikan mencari jentik nyamuk.

 

“Sudah sekitar 85 titik lokasi yang kami lakukan foging selama
tahun 2022 kemarin,� ujar Ramadhan.

 

Sementara itu, mengenai metode 3M Plus yakni Menguras, Menutup,
dan Mendaur Ulang Barang Bekas , agar warga melakukannya secara rutin
membersihkan bak mandi, memperhatikan sarana penampungan air, serta menggunakan
kasa nyamuk.

 

Sementara itu, memasuki awal tahun 2023 Pihak Dinas
Kesehatan Banjarmasin terus melakukan pemantauan , Kasus DBD masih rentan
terjadi di wilayah Kota Banjarmasin. Mengingat kondisi curah hujan yang cukup
tinggi , serta terjadinya banjir rob akibat cuaca ekstrim, yang bisa memicu
perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti .

(Shd- Red)