PSU Banjarbaru Hangat Dibahas, Pemuda Kalsel Dorong Literasi Politik Melalui Diskusi

KAKINEWS.ID, BANJARMASIN – Suasana Warkop Epen di Jalan Flamboyant I, Banjarmasin Utara, tampak berbeda pada Minggu malam. Sejumlah pemuda, akademisi, dan pegiat hukum berkumpul dalam sebuah ruang diskusi bertema “Efektivitas Mekanisme Sengketa dalam Pemilu”, yang digagas oleh komunitas Pemuda Kalsel Bersatu, Minggu (5/5/2025).
Topik utama yang dibahas adalah Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Banjarbaru yang saat ini masih hangat diperbincangkan, khususnya dalam aspek kepastian hukum dan keadilan elektoral.
“Pemilu bukan hanya soal menang dan kalah. Kepastian hukum dan keadilan bagi rakyat adalah prinsip utama yang harus dijaga. Inilah mengapa lembaga pemantau hadir: untuk mengedukasi masyarakat,” ujar Arifin, Ketua LSM Vinus, salah satu narasumber dalam forum tersebut, Minggu (4/5/2025) malam.
Diskusi juga menghadirkan Dadien Eka Saputra, Dosen Fakultas Hukum UNISKA MAB, yang menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mengawal proses demokrasi.
“Sebagai akademisi, saya sangat mengapresiasi forum seperti ini. Pemahaman masyarakat tentang demokrasi tidak boleh berhenti di bilik suara. Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait PSU harus diterima sebagai bagian dari dinamika demokrasi,” tegas Dadien.
Ketua Pemuda Kalsel Bersatu, Madani Akbar, menekankan bahwa pemuda harus tampil sebagai agen perubahan. Ia menyoroti maraknya hoaks selama proses pemilu dan pentingnya ruang diskusi untuk meluruskan informasi.
“Diskusi ini bukan yang terakhir. Setelah Banjarmasin, kami akan menyasar Banjarbaru dan kota-kota lain di Kalsel. Edukasi politik harus terus berjalan, bahkan setelah pemilu usai,” pungkas Madani.
Dengan suasana santai namun penuh makna, diskusi ini menjadi langkah awal untuk membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya demokrasi yang sehat dan adil.