DPRD Banjar Sidak Puskesmas Aluh-aluh yang Ambruk

Kakinews.id, MARTAPURA – Ambruknya bangunan rawat inap Puskesmas Aluh Aluh pada Selasa (24/6/2025) pagi langsung mendapat respons cepat dari DPRD Kabupaten Banjar. Komisi III dan Komisi IV DPRD bersama Wakil Ketua DPRD Irwan Bora turun langsung ke lokasi untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Saat rombongan tiba di lokasi, tampak bangunan lama di bagian belakang puskesmas telah dipasangi garis polisi. Petugas terlihat mengeluarkan barang-barang dari dalam bangunan untuk mengurangi beban dan mencegah potensi runtuh susulan.
Situasi di lapangan makin mencekam ketika beberapa kali terdengar suara keramik pecah dan bunyi retakan dari struktur bangunan. Kondisi ini memperkuat kekhawatiran bahwa bagian lain dari gedung tersebut bisa roboh sewaktu-waktu.
“Kita melihat langsung kondisinya, dan ini sangat miris. Harus ada tindakan cepat,” tegas Wakil Ketua DPRD Banjar, Irwan Bora.
Turut mendampingi sidak tersebut, Camat Aluh Aluh dan Kapolsek Aluh Aluh. Irwan Bora menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjar harus segera bertindak, mengingat pentingnya layanan kesehatan bagi warga sekitar.
“Ini tidak bisa ditunda lagi. Kasihan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Puskesmas ini satu-satunya dengan fasilitas rawat inap yang setara rumah sakit di kawasan ini,” katanya.
Menurut penilaian para legislator, bangunan yang dibangun pada tahun 2009 itu telah mengalami penurunan kualitas struktural. Dibangun dengan pondasi cerucuk, ruangan rawat inap tersebut sering terendam banjir rob dalam beberapa tahun terakhir, yang turut mempercepat kerusakan.
“Seharusnya sejak awal sudah ada perhatian khusus. Ini fasilitas kesehatan satu-satunya di Aluh Aluh, dan sekarang malah ambruk,” sesal Irwan.
Ia pun mendorong agar pembangunan kembali dilakukan dengan lebih baik, termasuk mempertimbangkan penggunaan pondasi beton dan desain bertingkat dua.
“Kalau memungkinkan, dibangun dua lantai karena pasien bukan hanya dari Aluh Aluh, tapi juga dari Taboneo, Barito Kuala,” ujarnya.
Irwan menekankan, Pemerintah Kabupaten Banjar tidak boleh membiarkan masyarakat Aluh Aluh merasa terpinggirkan.
“Masyarakat jangan sampai merasa terisolir akibat rusaknya layanan kesehatan. Soal anggaran akan kami perjuangkan di dewan, karena urgensinya sangat tinggi dan ini harus menjadi prioritas,”
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Banjar Anna Rusiana menyayangkan robohnya Puskesmas di Aluh Aluh, menurutnya, hal ini seharusnya bisa dicegah jauh jauh hari oleh Instansi terkait.
“Seharusnya Dinas Kesehatan lebih tanggap terhadap bangunan yang sudah tua dan lama, sehingga jangan menunggu ambruk dulu baru diadakan perbaikan,” pungkasnya.