Kebakaran Hebat Hanguskan 9 Rumah di Desa Keliukan, Astambul

Musibah kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Desa Keliukan RT 4, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, pada Jumat (25/7/2025) pagi. Sedikitnya sembilan rumah warga dilaporkan hangus terbakar, dengan tujuh unit ludes dan tiga lainnya mengalami kerusakan ringan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WITA dan membuat warga sekitar panik. Sumber api diduga berasal dari salah satu rumah warga yang saat itu dalam keadaan kosong karena pemiliknya sedang melayat.
Kepala Desa Keliukan, Muhraini, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 08.30 WITA. Dugaan sementara api berasal dari rumah milik Bapak Rafiq. Namun, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
“Untuk indikasi penyebab kebakaran masih belum diketahui. Kami hanya menerima laporan dari warga sekitar pukul setengah sembilan pagi,” ujar Muhraini.
Informasi kebakaran pertama kali diterima oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar melalui grup WhatsApp. Tim pemadam segera bergerak ke lokasi dengan mengerahkan tiga unit mobil pemadam dan satu peleton petugas.
Menurut Ryan Fadillah, anggota DPKP Banjar, proses pemadaman menemui sejumlah kendala, mulai dari akses jalan yang sempit hingga minimnya ketersediaan air serta tiupan angin yang cukup kencang.
“Air yang minim dan angin yang cukup deras juga menyulitkan kami untuk proses pemadaman api,” ungkap Ryan.
Kepala Seksi Pemadaman, Penyelamatan dan Sarpras DPKP Banjar, M. Kasyaf R, mengungkapkan bahwa kobaran api cepat meluas karena sebagian besar rumah terbuat dari bahan kayu.
“Alhamdulillah proses pemadaman dibantu kawan-kawan relawan, jadi api cepat dikendalikan,” ujar Kasyaf.
Rumah Terdampak dan Korban Jiwa
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Rumah-rumah yang mengalami rusak berat di antaranya milik Aspan (2 KK/5 jiwa), Arafik (1 KK/2 jiwa), Masrumi (1 KK/3 jiwa), Mulkani (1 KK/2 jiwa), Badariah (1 KK/2 jiwa), Zajuly (1 KK/1 jiwa), dan Siah (1 KK/2 jiwa).
Sementara itu, rumah milik Bahrani, Hamdani, dan Rahmi mengalami kerusakan ringan. Masing-masing dihuni oleh satu kepala keluarga dengan empat jiwa.
Salah satu saksi mata, Mairani, mengatakan bahwa api pertama kali terlihat dari salah satu rumah kosong.
“Awalnya asap hitam, lalu api langsung besar. Saya langsung minta tolong ke warga, tapi kampung sedang sepi karena banyak yang melayat dan ada acara perkawinan,” kata Mairani.
Menambah kekhawatiran, salah satu rumah yang terbakar juga diketahui menjual elpiji secara eceran. Puluhan tabung gas turut hangus dalam insiden tersebut, namun tidak sampai menimbulkan ledakan besar.
Pemerintah desa bersama pihak berwenang kini tengah melakukan pendataan dan koordinasi bantuan untuk para korban yang kehilangan tempat tinggal.