Pemkab Banjar

Sejak Diluncurkan, Baru Satu Kopdes Merah Putih Beroperasi di Banjar

Sejak Diluncurkan, Baru Satu Kopdes Merah Putih Beroperasi di Banjar

MARTAPURA – Sejak diluncurkan secara nasional pada 21 Juli 2025 lalu, program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, belum menunjukkan perkembangan signifikan. Dari 290 koperasi yang telah terbentuk, hanya satu yang sudah aktif beroperasi, yakni Kopdes Merah Putih Indrasari di Martapura, Senin (11/8/2025).

Koperasi ini menjadi perwakilan wajah Kalimantan Selatan saat peluncuran serentak seluruh Indonesia yang dilakukan secara hibrida oleh Presiden Prabowo Subianto. Secara total, Provinsi Kalsel memiliki 2.013 Kopdes Merah Putih, tersebar di 1.871 desa dan 144 kelurahan, bagian dari lebih dari 80 ribu koperasi yang dibentuk di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, menjelaskan bahwa Kopdes Indrasari dipilih sebagai percontohan.

“Waktu peluncuran kemarin, saat presiden berdialog dengan Gubernur dan Bupati Banjar, disampaikan bahwa Kopdes Indrasari sebagai percontohan di Kalsel,” ujar I Gusti Made.

Terletak di seberang Stadion Demang Lehman Martapura, Kopdes Merah Putih Indrasari menempati bangunan seluas sekitar 10 x 10 meter persegi dengan tiga ruangan. Peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto, pada 21 Mei 2025.

Ruang tengah koperasi dipenuhi berbagai kebutuhan pokok seperti beras premium, minyak goreng, gula, tepung, bawang, hingga mi instan. Selain itu, tersedia layanan BRILink, penjualan tabung gas bersubsidi maupun non-subsidi.

“Sejak awal dibuka, banyak warga berdatangan membeli. Tapi seiring waktu mulai berkurang. Rata-rata Rp1 juta kotor per hari. Lumayan lah. Paling laku itu bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan bawang,” tutur Yulinda, Wakil Ketua Bidang Anggota Kopdes Indrasari, Jumat (8/8/2025).

Kopdes ini mampu menawarkan harga lebih terjangkau karena pasokan diperoleh langsung dari produsen secara konsinyasi. Saat ini, mereka bekerja sama dengan Bulog dan ID Food, serta tengah menyiapkan kemitraan dengan Garuda Food.

Sambil menunggu pencairan pinjaman dari Bank Himbara, modal awal usaha berasal dari simpanan anggota. “Modalnya Rp15 juta, menggunakan simpanan anggota koperasi,” kata Yulinda.

Kopdes Indrasari kini memiliki lebih dari 260 anggota, masing-masing menyetor Rp100 ribu di awal dan iuran Rp10 ribu per bulan. Pada akhir tahun, simpanan dan keuntungan usaha akan dibagi kepada seluruh anggota.

Selain toko, pengurus juga menyiapkan usaha lain seperti apotek dan praktik kesehatan. “Rencana kami toko ini nantinya pindah ke sebelahnya dengan bangunan yang lebih besar. Yang ada ini untuk apotek dan praktik,” jelas Yulinda.

Made menambahkan, peluncuran Kopdes Merah Putih pada Juli lalu baru sebatas pembentukan badan hukum dan struktur pengurus.

“Yang baru benar-benar berjalan adalah Kopdes Indrasari karena sebagai percontohan, di mana koperasi lainnya dapat melihat dan belajar bagaimana menjalankan usaha,” ujarnya.

Saat ini, DKUMPP tengah mempersiapkan pelatihan peningkatan kapasitas SDM, pendampingan manajemen, dan asistensi administrasi, sambil menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

“Rencananya, tanggal 28 Oktober akan ada peluncuran dimulainya kegiatan koperasi,” tutupnya.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *