Emak-emak Kampung Batuah Adu Cepat Panjat Pinang di Hari Kemerdekaan RI

Emak-emak warga Kampung Batuah, Jalan Veteran, Banjarmasin harus rela kotor untuk mencapai puncak pohon pinang yang dilumuri oli, Minggu (17/8/2025).
Panjat pinang merupakan lomba yang ikonik di Indonesia, hingga ke Kalimantan. Lomba tersebut merefleksikan cita-cita yang tidak mudah diraih, batangnya tinggi, licin, dan hadiah tergantung di puncak,
Di puncak pinang sudah terpampang berbagai macam hadiah, seperti mie instan, minyak goreng, makanan ringan dan minuman segar. Untuk mencapai puncak diperlukan kerjasama yang baik, strategi kelompok, kekompakan, bukan kekuatan individu.
Panjat pinang di Jalan Veteran terlihat unik dari panjang pinang di tempat lain, dimana para peserta yang gagal memanjat, akan terjatuh ke sungai, jadi mereka harus ekstra hati-hati dan penuh perhitungan.
Lesti, salah satu perserta mengaku sangat antusias mengikuti lomba bersama emak-emak lainnya, di kelompoknya ada enam peserta dan mereka saling bekerja sama untuk mencapai puncak.
“Tidak mudah mendaki pinang berlumuran oli, apalagi kita sudah basah duluan, karena lomba dilaksanakan di Sungai Veteran,” katanya.
Tadi beberapa kali gagal karena tali penyangga putus, lanjutnya. Namun, setelah berkoordinasi dan menghitung kekuatan masing-masing akhirnya bisa mencapai puncak.
“Hadiah di puncak bukan sekadar benda, tapi lambang harapan dan hasil dari kerja keras. Mereka yang di bawah rela menjadi pijakan demi keberhasilan teman di atas,” ungkapnya.
Yayan, Ketua Panitia Lomba 17 Agustus-an menyampaikan, berbagai lomba dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke 80, agar semua warga bergembira menyambut hari bersejarah ini.
“Lomba ini rutin dilaksanakan setiap tahun, kita menggelar secara swadaya saja, memang ada sedikit bantuan dari donatur, tujuannya agar warga Kampung Batuah dan warga yang lewat di Jalan Veteran bisa terhibur,” tutupnya.