Berita Utama

KAKI Kalsel Desak Polisi Usut Dugaan Penyimpangan di Kasus Keracunan MBG Martapura

KAKI Kalsel Desak Polisi Usut Dugaan Penyimpangan di Kasus Keracunan MBG Martapura

Direktur LSM KAKI Kalsel H Akhmat Husaini SH MA (Foto Istimewa)

MARTAPURA— Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyoroti serius insiden dugaan keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar.

Direktur LSM KAKI Kalsel H Akhmat Husaini SH MA meminta aparat penegak hukum, khususnya Polres Banjar, mengusut tuntas peristiwa tersebut karena dinilai bukan sekadar musibah biasa, melainkan melibatkan penggunaan anggaran negara.

“Program itu adalah program Presiden Prabowo yang sangat baik, tapi mengapa bisa sampai menimbulkan keracunan? Bukankah sebelum disalurkan ke siswa, seharusnya ada tim Balai Gizi yang menilai kelayakan makanan itu?” tanyanya dalam keterangannya, Sabtu (11/10/2025).

Akhmat Husaini menegaskan agar jangan sampai program nasional yang tujuannya mulia justru dijadikan ajang bisnis tanpa memperhatikan standar mutu dan keselamatan konsumsi.

“Saya juga mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada dugaan oknum anggota DPRD Banjar yang terlibat dalam pengelolaan MBG. Kebenarannya biar pihak Polres Banjar yang menyelidiki,” tegas aktivis anti korupsi Kalsel yang kerab beraksi di Mabes Polri dan Kejagung hingga KPK ini.

Ia menilai kasus ini harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program makan bergizi gratis agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di masa mendatang.

Seperti diberitakan sebelumnya puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi paket Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (9/10/2025).

Hingga sore sekitar pukul 17.00 WITA, tercatat 37 orang telah menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha Martapura, dan malamnya jumlah korban meningkat menjadi 74 orang.

Kapolres Banjar AKBP Dr. Fadli membenarkan adanya insiden tersebut dan mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
“Sementara kita akan melakukan penyelidikan di salah satu sekolah, di Assalam Martapura. Kita sudah mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium guna mengetahui penyebab pastinya,” ujarnya.

Bupati Banjar H. Saidi Mansyur bersama Kapolres Banjar dan Pj Sekda Banjar turut meninjau langsung kondisi korban di RSUD Ratu Zalecha. Ia memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan gratis dan menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG di daerahnya.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *