PT Borneo Indobara Ubah Bekas Tambang Jadi Sumber Air Minum Berkualitas Lewat Program Andaru

(Dari kiri ke kanan): Riadi Sinka Penim – KTT PT.Borneo Indo PT BIB, Lington R. Dev – Head of External Affairs PT BIB dan Silvina – Manager CSR PT BIB, saat rapat kerja bersama mitra eksternal di Kantor PT Borneo Indobara, Minggu (19/10/2025). (Foto: Dok. PT BIB)
PT Borneo Indobara (BIB), anak perusahaan dari PT Golden Energy Mines Tbk, terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
SALAH satu wujud nyata komitmen tersebut adalah pengembangan Potable Water Andaru, program penyediaan air minum berkualitas yang memanfaatkan bekas tambang sebagai sumber air baku.

WTP Air minum program air bersih dan Air minun program CSR PT BIB
Komitmen ini disampaikan Riadi Sinka Penim, perwakilan manajemen BIB, saat rapat kerja bersama mitra eksternal di Kantor PT BIB, Minggu (20/10/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri Lington R. Dev, Head of External Affairs BIB, serta Silvina, Manager CSR PT BIB.
“Kami tetap mengedepankan program CSR, khususnya di wilayah ring 1, karena ini merupakan kewajiban perusahaan sekaligus amanat Undang-Undang Minerba,” ujar Riadi.
Menurut dia, seluruh program CSR pihaknya sudah dilaporkan secara resmi kepada Kementerian ESDM sebagai pembina tata kelola pertambangan. Tujuannya agar kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi dapat benar-benar terwujud.
Sejak awal beroperasi, BIB konsisten menjalankan berbagai program CSR yang menyentuh aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.
Namun, salah satu program yang kini menjadi sorotan nasional adalah inovasi BIB dalam mengubah bekas lubang tambang menjadi sumber air bersih dan air minum yang bermanfaat bagi masyarakat.
Program ini diwujudkan melalui pembangunan Potable Water Treatment Plant (WTP) Andaru di Desa Banjarsari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu.

Mitra Kerja Ekternal PT,BIB lokasi Puskemas Kecamatan Angsana ,salah satu CSR PT.BIB bidang Kesehatan
Proyek ini dinilai inovatif dan berdampak langsung, sehingga beberapa kali mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.
Manajer CSR PT BIB, Silvina, menjelaskan dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial, BIB mengacu pada delapan pilar CSR, di antaranya bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, dan lingkungan.
Pembangunan WTP Andaru termasuk dalam pilar kedua yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan sanitasi masyarakat, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-6, yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi layak.
“Kami membangun Water Treatment Plant yang mengolah air menjadi dua kategori, yaitu air bersih dan air minum. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan ketersediaan air minum berkualitas bagi masyarakat, terutama di musim kemarau ketika sumber air alami menurun,” jelas Silvina.
WTP Andaru memanfaatkan sumber air baku dari kolam bekas tambang seluas 34 hektare dengan kapasitas air mencapai 8 juta meter kubik.
Air tersebut diolah menggunakan sistem filtrasi modern hingga menjadi air siap minum dengan kapasitas produksi 1 liter per detik atau 3.600 liter per jam.
Produk air minum hasil olahan ini diberi nama “Potable Water Andaru” dengan tagline “Mengalirkan Kesegaran, Menyegarkan Kehidupan.”
Saat ini, Potable Water Andaru telah mengalir ke dua desa, yakni Desa Banjarsari dan Desa Mekar Jaya, dengan jumlah sambungan rumah (SR) mencapai 1.600 unit.
Ke depan, proyek ini akan diperluas ke delapan desa lainnya, termasuk Desa Karang Indah dan Sebamban Lama, dengan target mencakup 18 desa pada tahun depan.
Distribusi air dilakukan melalui dua mekanisme, yakni pengiriman mobil tangki dan sambungan pipa langsung ke rumah warga. Pengelolaan operasional WTP sepenuhnya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) dari Desa Banjarsari dan Mekar Jaya.
“BUMDesma berkomitmen untuk mengelola fasilitas ini secara profesional agar menjadi usaha desa yang berkelanjutan serta mampu meningkatkan pendapatan masyarakat,” tambah Silvina.
Potable Water Andaru dikategorikan sebagai air minum premium dengan tingkat keasaman pH 8,6, yang bersifat basa dan diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
Air dengan pH basa dapat membantu menetralkan kadar asam dalam tubuh dan meningkatkan metabolisme.
“Kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Tidak hanya air layak konsumsi, tetapi juga air minum yang berkualitas tinggi dan menyehatkan,” tutur Silvina.
Selain meningkatkan kualitas kesehatan, keberadaan proyek ini juga memberikan dampak sosial ekonomi yang positif. Pengelolaan berbasis masyarakat membuka peluang kerja, menambah pendapatan desa, serta memperkuat rasa kepemilikan terhadap sumber daya lokal.
Sejak beroperasi, proyek Potable Water Andaru telah memberikan manfaat langsung bagi ribuan warga.
Akses terhadap air minum berkualitas membantu mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh air tidak layak konsumsi, seperti diare dan tipus.
Lebih jauh, pengelolaan oleh BUMDesma menjadikan proyek ini sebagai model kemitraan antara perusahaan dan masyarakat dalam menciptakan manfaat jangka panjang.
Meski demikian, BIB menyadari bahwa menjaga keberlanjutan proyek menjadi tantangan tersendiri. Riadi Sinka menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas pengelola lokal, baik dari sisi sumber daya manusia maupun teknologi.
“Kami terus mendampingi BUMDesma dalam hal pelatihan dan pengelolaan, agar program ini bisa beroperasi secara mandiri dan berkelanjutan. Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan sumber air juga terus kami lakukan,” jelasnya.
Melalui Potable Water Andaru, BIB membuktikan bahwa kegiatan pertambangan dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dari lubang tambang yang dulu menjadi simbol eksploitasi sumber daya alam, kini mengalir air kehidupan yang menyehatkan ribuan warga.
“BIB berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi nyata bagi masyarakat sekitar tambang. Kami ingin setiap kegiatan perusahaan meninggalkan manfaat positif dan warisan keberlanjutan bagi generasi mendatang,” tutup Riadi.