PT BIB Pastikan Pembangunan Underpass Banjarsari Dilaksanakan Sesuai Program CSR

CSR Pembanguan Underpas Banjarsari Kab.Tanah Bumbu (foto : istimewa)
BATU LICIN – PT Borneo Indobara (BIB), anak perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk, terus menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan oleh Riadi Sinka Penim dalam rapat kerja bersama mitra eksternal di Kantor PT BIB, Minggu (20/10/2025). Pertemuan ini turut dihadiri Dev Head External PT BIB, Lington R. Dev, serta Manajer CSR, Silvina.
“Kami tetap mengedepankan pelaksanaan program CSR, khususnya di wilayah Ring 1. Ini merupakan kewajiban perusahaan sekaligus amanat Undang-Undang Minerba,” tegas Riadi.
Menurutnya, laporan pelaksanaan CSR disampaikan secara berkala kepada Kementerian ESDM sebagai pembina tata kelola pertambangan nasional.

Pertemuan dengan perwakilan Desa Banjarsari yang di wakili oleh Sekerdes Banjarsari
Program CSR PT Borneo Indobara telah berjalan di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Salah satu terobosan yang mendapat apresiasi pemerintah pusat adalah proyek Potable Water Treatment Plant (WTP) Andaru di Desa Banjarsari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu.
Silvina menjelaskan, program CSR BIB mencakup delapan pilar utama, meliputi bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, lingkungan, sosial budaya, tanggap darurat, dan pengembangan kelembagaan.
“WTP Andaru merupakan bagian dari pilar kesehatan dan sanitasi, sekaligus mendukung tujuan ke-6 SDGs, yakni penyediaan air bersih dan sanitasi layak,” ujarnya.
WTP Andaru memanfaatkan air baku dari kolam bekas tambang seluas 34 hektare dengan kapasitas air mencapai 8 juta m³. Air tersebut diolah menjadi air bersih dan air minum berkapasitas 1 liter per detik atau 3.600 liter per jam, dengan merek ‘Potable Water Andaru’ yang mengusung tagline Mengalirkan Kesegaran, Menyegarkan Kehidupan.
Distribusi dilakukan melalui mobil tangki dan sambungan pipa rumah (SR). Saat ini telah terpasang 1.600 sambungan rumah di Desa Banjarsari dan Mekar Jaya, yang dikelola oleh BUMDesma gabungan dua desa tersebut.
Ke depan, proyek ini akan diperluas hingga ke 18 desa, termasuk Karang Indah dan Sebamban Lama.
“Potable Water Andaru adalah air minum premium dengan pH 8,6 yang bermanfaat bagi kesehatan. Kami ingin masyarakat menikmati air yang tidak hanya layak konsumsi, tetapi juga berkualitas,” kata Silvina.
Selain meningkatkan kesehatan masyarakat, proyek ini juga membuka lapangan usaha baru melalui pengelolaan BUMDesma. Tantangan ke depan adalah menjaga keberlanjutan WTP agar tetap beroperasi optimal, termasuk peningkatan SDM dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan sumber air.
“Potable Water Andaru bukan sekadar air minum, tetapi simbol tanggung jawab sosial kami untuk kehidupan yang lebih baik,” pungkas Riadi.
Sorotan Publik terhadap Proyek CSR: Underpass Banjarsari Tuai Apresiasi
Belakangan, sejumlah media online menyoroti pembangunan Underpass Banjarsari yang didanai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Borneo Indobara. Proyek ini bahkan sempat menjadi bahan pembahasan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kalimantan Selatan, setelah dikritisi oleh kelompok yang menamakan diri Faksi AKA, yang mempertanyakan kesesuaian proyek tersebut dalam skema CSR dengan anggaran sekitar Rp6 miliar.
Namun, berbagai pihak menilai tudingan tersebut tidak berdasar. Ketua KAKI Kalsel, Akhmad Husaini, SH, MA, yang juga mitra eksternal PT BIB, menegaskan bahwa pembangunan underpass tersebut justru memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya warga di sekitar jalur tambang.
“Kami telah turun langsung ke lapangan. Sebelum underpass dibangun, warga harus berbagi jalur dengan kendaraan tambang batu bara yang berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan. Sekarang mobilitas warga jauh lebih aman dan lancar,” jelas Husaini.
Menurutnya, keberadaan underpass juga mempercepat perputaran ekonomi masyarakat sekitar. Warga kini dapat dengan mudah mengangkut hasil kebun dan kebutuhan pokok tanpa terganggu lalu lintas kendaraan tambang yang padat.
Husaini juga mengutip pernyataan Sekretaris Desa Banjarsari, yang membenarkan bahwa proyek tersebut memberikan dampak nyata bagi warga. Bila ada keluhan, hal itu sudah menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, karena fasilitas tersebut telah diserahkan sepenuhnya kepada Pemkab, khususnya Dinas PUPR.
Sementara itu, Manajer CSR PT BIB, Silvina, kembali menegaskan bahwa seluruh program CSR perusahaan dijalankan secara terstruktur dan sesuai regulasi pemerintah.
“Semua program diarahkan untuk masyarakat di Ring 1, yakni wilayah terdampak langsung atau berdekatan dengan area konsesi tambang,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain proyek infrastruktur, BIB juga mengembangkan instalasi pengolahan air bersih (WTP) Adaro, yang mengubah bekas tambang menjadi sumber air bersih bagi sekitar 200 kepala keluarga.
Selain itu, BIB membangun puskesmas lengkap dengan fasilitas medis yang kini dihibahkan kepada Pemkab Tanah Bumbu sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
“Semua program CSR kami dijalankan sesuai arahan dan regulasi dari Kementerian ESDM. Prinsipnya, Borneo Indobara selalu hadir membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Silvina.