Kerja sama PT Borneo Indobara (BIB) dengan Universitas Lambung Mangkurat dan Institut Sains Bandung akan memanfaatkan lahan seluas sekitar 1.300 hektare.
Press Conference pada Pembukaan Pelatihan Beasiswa Kerja Sama PT Borneo Indobara dengan ITSN Bandung dan ULM Banjarmasin, Senin, 15 Desember 2025. (Foto: Istimewa)
KAKINEWS.ID, BANJARMASIN -Terobosan ini disampaikan oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BIB, Riadi S. Penim, saat pembukaan seremonial Beasiswa Kerja Sama Pelatihan untuk masyarakat di 22 desa Ring 1 wilayah tambang PT BIB, Senin, 15 Desember 2025.
Dalam program yang mendukung Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut, lahan seluas 1.300 hektare dimanfaatkan agar tidak menjadi lahan tidur. Lahan ini akan dikembangkan oleh 22 desa yang tersebar di 5 kecamatan.

Program beasiswa dan pelatihan ini memiliki jangka waktu satu tahun. Setelah program selesai, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk masyarakat. Mereka dapat berperan sebagai pendamping program CSR maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, karena program ini telah terintegrasi dengan mata kuliah berbasis SKS.
Sasaran utama program beasiswa ini adalah membekali peserta didik agar mampu menjadi wirausaha, sekaligus mendorong kemandirian masyarakat desa setelah masa pascatambang.
Riadi menyebutkan, aktivitas pertambangan PT BIB di wilayah tersebut diperkirakan masih berlangsung sekitar 15 tahun ke depan.
“Dalam 15 tahun ini lah kita akan mempersiapkan masyarakat. Kami bekerja sama dengan unsur pemerintah dan lembaga pendidikan agar masyarakat benar-benar mandiri setelah sektor pertambangan berakhir,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumber Baru, Dwi Purnani, mengatakan desanya termasuk wilayah lingkar tambang.
Sejumlah warganya telah menerima beasiswa pendidikan, dengan sekitar enam orang mengikuti program ini, dan dua di antaranya berasal dari Desa Sumber Baru.
Untuk pemanfaatan lahan pertanian, perikanan, dan peternakan, tersedia sekitar 250 hektare. Sekitar 60 persen di antaranya telah dikerjakan untuk sektor pertanian, dengan luas yang sudah berjalan sekitar 1 hektare.
“Harapan saya program ini tetap berlanjut karena sangat mendukung ketahanan pangan pemerintah. Semoga di Kecamatan Angsana tumbuh entrepreneur muda yang mampu mengembangkan wilayah ini,” katanya.

Salah satu peserta program beasiswa, Defy Ayuningsih, mengaku sangat bersyukur dengan adanya program tersebut.
“Banyak anak-anak yang ingin melanjutkan kuliah ke S1. Program ini sangat membantu untuk jenjang berikutnya. Selain itu, kami juga dibekali keterampilan wirausaha sehingga kemandirian desa bisa tercapai, terutama saat sektor pertambangan nanti berakhir,” ujarnya.
Program beasiswa pelatihan dari PT BIB yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi ini dinilai sangat mendukung program pemerintah dalam kemandirian desa serta ketahanan pangan, sejalan dengan arah pembangunan nasional.

