BERITA UTAMA

Kalsel Waspada, Indeks Potensi Radikalisme Meningkat, FKPT Soroti Bahaya Radikalisme di Medsos

Kalsel Waspada, Indeks Potensi Radikalisme Meningkat, FKPT Soroti Bahaya Radikalisme di Medsos

Refleksi Akhir Tahun Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kalsel tahun 2025 di Banjarmasin, Jumat (19/12/2025).(Foto : istimewa)

KAKINEWS.ID, BANKARBARU – Peningkatan Indeks Potensi Radikalisme (IPR) di Kalimantan Selatan (Kalsel) meningkat, awalnya Kalsel berada di peringkat 20, sekarang berada di posisi 15 dari 38 provinsi yang ada di Indonesia.

Meningkatnya IPR tersebut disampaikan Ketua FKPT Kalsel, Dr. Ir. H. Muhammad Fauzi saat digelarnya Refleksi Akhir Tahun Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kalsel tahun 2025 di Banjarmasin, Jumat (19/12/2025).

“Data tersebut merupakan hasil perbandingan penelitian yang dilakukan pada 2022 dan 2024, pada 2022 Kalsel berada di peringkat 20 dari 34 provinsi. Pada 2024, posisinya naik ke peringkat 15,” ujarnya.

Naiknya IPR ini tentu menjadi perhatian bersama, lanjutnya. Secara skor terjadi peningkatan sekitar 1,2 poin. Meski provinsi dengan tingkat kerawanan tertinggi masih ditempati daerah lain seperti Banten dan Aceh, masuknya Kalsel ke 15 besar dinilai perlu diantisipasi secara serius.

FKPT Kalsel juga menyoroti pergeseran sasaran paparan paham radikal yang kini banyak menyasar generasi muda, khususnya Generasi Z.

“Hasil penelitian 2024 menunjukkan Gen Z menghabiskan hampir enam jam per hari di media sosial. Kondisi ini menjadi celah masuknya paham radikalisme melalui konten-konten tertentu,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk hasil penelitian IPR tahun 2025, FKPT Kalsel menyebutkan data tersebut belum dapat dipublikasikan karena masih dalam tahap pengolahan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Sepanjang 2025, FKPT Kalsel telah melaksanakan sejumlah program pencegahan terorisme bekerja sama dengan BNPT serta berbagai pemangku kepentingan daerah, mulai dari Kesbangpol, alim ulama, akademisi, hingga organisasi kemasyarakatan.

Beberapa kegiatan utama di antaranya program Bidang Perempuan dan Anak yang digelar di UIN Antasari, Bidang Pemuda, Agama, dan Media di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), serta kegiatan penelitian terkait Indeks Risiko Terorisme (IRT) dan IPR.

Ketua Bidang Media Massa, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, FKPT Kalsel, Zainal Helmie menyampaikan, seluruh daerah memiliki tingkat kerawanan yang sama di era digital saat ini.

“Semua pihak harus waspada, sebab penyebaran paham radikalisme dan terorisme merambah ke media sosial, berkaca kasus-kasus yang telah terjadi,” ujarnya.

Melalui refleksi akhir tahun ini, FKPT Kalsel berharap sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dapat semakin diperkuat pada tahun 2026. “Hal itu guna memperluas upaya pencegahan terorisme di Kalsel,” tutup Zainal Helmie yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *