Pemkot Banjarmasin Siapkan Strategi Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Nataru

KAKINEWS.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi potensi peningkatan permintaan pangan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Upaya ini dilakukan guna menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pangan tetap aman bagi masyarakat.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Abdul Hadi, mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan langsung di sejumlah pasar utama. Langkah tersebut dinilai penting sebagai bagian dari upaya pengendalian harga di tingkat konsumen.
“Kami tetap melakukan pemantauan. Saat ini kami menempatkan dua petugas di Pasar Antasari dan Pasar Lama untuk melakukan evaluasi. Jika diperlukan tindakan, tentu akan segera kami lakukan,” ujarnya, Selasa (23/12/2025).
Selain pemantauan, pemerintah juga menyiapkan langkah antisipatif terhadap kemungkinan lonjakan harga, khususnya komoditas beras.
Abdul Hadi menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyiapkan cadangan beras sebagai langkah pengamanan pasokan.
“Kami menyiapkan cadangan beras di Bulog sebanyak 52 ton. Apabila harga beras mengalami lonjakan yang cukup tinggi, cadangan tersebut akan kami salurkan kepada masyarakat,” jelasnya.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin yang menggencarkan pelaksanaan pasar murah.
Kepala Bidang Penguatan dan Pengembangan Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin, Faisal Akly, menyampaikan bahwa kegiatan pasar murah bertujuan membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Pelaksanaan pasar murah terus kami lakukan. Sepanjang tahun 2025 ini, total pelaksanaan pasar murah mencapai sekitar 181 kali,” ungkapnya.
Ia berharap, pasar murah dapat menekan laju kenaikan harga di pasaran sekaligus membantu menjaga daya beli masyarakat menjelang periode Nataru.
“Harapannya, dengan adanya pasar murah, masyarakat bisa menahan belanja berlebihan sehingga harga di pasaran tetap terkendali dan tidak mengalami kenaikan signifikan meskipun permintaan meningkat,” pungkasnya. (Ang)

