Kinerja Lembaga Jasa Keuangan di Kalsel Stabil
Banjarmasin, KAKINEWS.ID – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan menilai kinerja lembaga jasa keuangan di Kalimantan Selatan posisi Oktober 2025 terpantau stabil dengan risiko tetap terjaga.
BACA JUGA: Menuju 5 Rajab, Jemaah Terus Berdatangan ke Sekumpul, Warga Net Imbau Tidak Merokok saat Macet
Hal itu diungkapkan Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo. ‘Kinerja perekonomian Kalimantan Selatan Triwulan III berada pada angka 5,19 persen yoy, sedikit melambat daripada triwulan sebelumnya (5,39 persen yoy),’ ucap Agus Maiyo dalam Media Update bersama Forum Wartawan Ekonomi Kalsel.
Adapun tiga sektor penopang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Selatan yaitu Pertambangan dengan porsi 22,24 persen, diikuti oleh sektor Pertanian (15,35 persen) dan Industri Pengolahan (12,12 persen).
BACA JUGA: Menuju 5 Rajab, Jemaah Terus Berdatangan ke Sekumpul, Warga Net Imbau Tidak Merokok saat Macet
Kinerja intermediasi perbankan masih menunjukkan pertumbuhan positif dengan likuiditas yang memadai. Pada Oktober 2025, kredit tumbuh 6,91 persen yoy menjadi sebesar Rp82,13 triliun (September: Rp81,52 triliun) dan kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross berada di angka 2,58 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 23,06 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi tumbuh 6,40 persen, dan Kredit Modal Kerja terkontraksi 3,73 persen.
Penyaluran Kredit Investasi tertinggi terletak di Kota Banjarmasin (65,59 persen atau Rp53,86 triliun). Proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di Kalimantan Selatan yaitu sebesar 27,58 persen.
Sektor UMKM yang banyak menerima pembiayaan yaitu Industri Pengolahan (meningkat 19,86 persen yoy), sedangkan sektor lainnya mengalami kontraksi.
BACA JUGA: Menuju 5 Rajab, Jemaah Terus Berdatangan ke Sekumpul, Warga Net Imbau Tidak Merokok saat Macet
Sementara itu, peningkatan Aset di Kalimantan Selatan tercatat paling tinggi di Regional Kalimantan, yaitu sebesar 6,13 persen yoy, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 6,83 persen yoy, dan Kredit bertumbuh 6,91 persen yoy. (afd)

