Stok Beras SPHP Cukup Hingga Akhir Tahun di Kalsel

Foto: Taufan Akib
BANJAMASIN, KN- Harga beras SPHP mengalami peningkatan dalam dua minggu terakhir di pasar, yang dikaitkan oleh Kepala Bulog Regional Kalsel, Taufan Akib, dengan penyesuaian harga yang diberlakukan pemerintah. Dia menjelaskan bahwa peningkatan ini terjadi karena faktor seperti kenaikan sewa lahan, harga benih, pupuk, dan BBM.
âYa, akibat adanya kenaikan sewa lahan, benih, harga pupuk, dan Bahan Bakar Minyak (BBM).” Ujarnya
Menurut Taufan Akib, penyesuaian harga ini dimulai pada awal September 2023, yang menyebabkan harga beras SPHP naik dari Rp8.600/Kg menjadi Rp10.250/Kg, sementara HET naik dari Rp9.950/Kg menjadi Rp11.500/Kg.
Taufan Akib juga mengingatkan masyarakat untuk melaporkan distributor yang menjual beras di atas HET, dan mereka akan diberi sanksi dengan dicabut pasokan beras dari Bulog.
âJika ada distributor yang menjadi mitra kami jual di atas HET silahkan masyarakat laporkan. Sebab kita akan blacklist mereka dan tidak akan mendapatkan suplai beras dari Bulog lagi,â? himbaunya.
Meskipun harga naik, beras SPHP masih diminati oleh masyarakat Kalsel, terutama dalam acara pasar murah yang diadakan oleh Bulog. Hal ini disebabkan oleh kesesuaian rasa beras SPHP dengan preferensi lokal dan harganya yang lebih terjangkau dibandingkan beras lokal.
Untuk memastikan pasokan beras SPHP mencukupi hingga akhir tahun 2023, Taufan Akib mengungkapkan bahwa Bulog akan terus menambah pasokan dengan mengimpor dari pulau Jawa. Saat ini, mereka memiliki stok sekitar 4.500 Ton dengan tambahan 3.500 Ton dalam perjalanan, yang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.(af/bjm)