Karhutla Picu 31 Hektare Lahan Cabai Hiyung Terbakar
Ketua Kelompok Tani Karya Baru, Junaidi, menurutkan kebakaran hutan dan lahan menghanguskan 31 hektare lahan cabai rawait Hiyung di Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Kebakaran lahan pertanian cabai itu milik lima kelompok tani cabai rawit di Desa Hiyung dan Desa Sungai Rutas.
“Luas tanam 145 hektare. Ada 115 ribu pohon cabai ikut terbakar,” kata Junaidi, Kamis 2 November 2023.
Junaidi belum bisa mengkalkuasi angka kerugian petani cabai akibat kebakaran lahan. Lahan cabai miliknya pun tak luput dari musibah. Dari luasan satu hektare lahan cabai, kata dia, setengah hektare di antaranya ludes terbakar. Menurut Junaidi, lahan cabai yang terbakar tidak mendapat asuransi. “Kalau padi ada asuransinya” katanya.
Junaidi menduga api berasal dari dalam tanah rawa lebak yang kerap muncul dini hari. Menurut dia, kebakaran lahan terjadi sejak Agustus sampai Oktober. Kelompok tani peduli api yang sudah terbentuk pun tidak mampu meredam kebakaran lahan cabai.
“Biasanya api muncul jam satu malam,” lanjut pria yang merangkap Ketua Asosiasi Petani Cabai Hiyung itu.
Ia berkata harga cabai rawit Hiyung saat ini menyentuh Rp 100 ribu per kilogram di tengah bencana karhutla. Junaidi mulai panen sejak pertengahan Oktober lalu. Lantaran terimbas kebakaran, Junaidi tidak bisa maksimal panen cabai Hiyung.
Pamor kepedasan cabai rawit Hiyung konon mencapai 17 kali ketimbang cabai rawit biasa. Pemerintah Kabupaten Tapin telah mendaftarkan sertifikat indikasi geografis varietas cabai rawit Hiyung ke Kementerian Hukum dan HAM pada 2019. Sertifikat ini semacam hak paten bahwa cabai Hiyung punya ciri dan kualitas tertentu.
Mengacu indikasi geografis area tanam, cabai rawit Hiyung punya dua ciri khas utama: tingkat kepedasan dengan kandungan capsaicin 2.333 – 2.682 part per million (PPM) atau setara 37.329 – 42.911 scoville heat unit (SHU), dan tidak mudah busuk dengan daya simpan 10 – 16 hari.
Adapun data Dinas Pertanian Tapin periode 2013 – 2022 menunjukkan ada kenaikan luas tanam, luas panen, angka produksi, dan produktivitas cabai rawit Hiyung. Pada 2013, luas tanam dan luas panen masing-masing 28 hektar, lalu melonjak ke angka 203 hektar pada 2022. Adapun produksi pada 2013 sebanyak 117,6 ton, lalu melompat ke angka 1.423 ton pada 2022. Untuk produktivitas pun melonjak, dari 42 kuintal per hektar pada 2013, menjadi 70,1 kuintal per hektar pada 2022.