Ekonomi dan Bisnis

Air Kolam Bekas Tambang PT Borneo Indobara Menarik Minat Pemkab Kotabaru

Air Kolam Bekas Tambang PT Borneo Indobara Menarik Minat Pemkab Kotabaru

PT Borneo Indobara (BIB) menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten Kotabaru terkait program air bersih dan air minum. Pemkab Kotabaru ingin mempelajari program CRS air bersih dan air minum dari kolam bekas tambang (void andaru) milik PT Borneo Indobara.

Kepala Teknik Tambang PT Borneo Indobara, Riadi Simka Pinem, mengatakan PT BIB fokus pada pengelolaan void bekas tambang yang diubah menjadi sumber air bersih sesuai dengan baku mutu dan dapat ditingkatkan menjadi air layak konsumsi bagi masyarakat.

Menurut Riadi, kunjungan Pemkab Kotabaru ini pada 9 Januari 2015 yang dipimpin oleh Asisten II Setdakab Kotabaru, Drs Murdianto beserta Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, PDAM Kotabaru, dan perusahaan tambang PT Sebuku Tanjung Coal.

Kunjungan diterima langsung oleh manajemen PT Borneo Indobara di kantor. Mereka antusiasme terhadap kunjungan tersebut. Program air bersih Andaru telah menjadi bukti dengan perencanaan dan pengerjaan penambangan yang terencana, dan juga pengelolaan setelah akhir penambangan yang baik maka kolam void dengan melalui bisa digunakan dan bermanfaat untuk masyarakat untuk berkelanjutan,” tutur Riadi Simka Pinem.

Triandi Subagio ( Division Head Empowerment and Suistanability PT Borneo Indobara ), menambahkan Kolam void andaru memiliki luas 34,5 ha, dimana sebelum didistribusikan ke masyarakat melalui SR (sambungan rumah) dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu baik oleh DLH Kabupaten, Lembaga uji independen dan juga secara internal PT BIB.

“Kolam void bekas tambang memiliki standard air baku mutu dengan PH 7,5 (uji lab tahun 2021) sehingga bisa digunakan sebagai air bersih oleh masyarakat. PT BIB mensupport air bersih tersebut untuk digunakan ke 8 desa secara bertahap, dan saat ini sudah 2 desa yang menggunakan air bersih dari kolam tambang andaru tersebut, atau sekitar 1811 KK,” kata Triandi Subagio.

Ia melanjutkan, PT BIB di tahun 2024, meningkatkan air bersih tersebut melalui Water Treatment Plant (WTP) dengan mesin pengolahan air yang bagus menjadikan air tersebut air layak minum dengan pH mencapai pH 8+ dan layak konsumsi. Hal ini sudah dilakukan ujicoba lab baik secara internal dan juga melalui pihak independ

“Target 8 desa yang akan menerima air bersih dan air minum tersebut, pengelolaan untuk air minum dan air bersih tersebut dikelola oleh masyarakat yang didampingi oleh PT BIB, pengelolaan tersebut dilakukan dibawah Bumdes,” tutup Triandi.

Drs. Murdianto menyatakan pentingnya kunjungan ini untuk mendukung rencana Pemkab Kotabaru mengelola void tambang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat. Mengingat kondisi Air bersih yang ada di Kotabaru ketika kemarau masyrakat mengalami kesusahan dalam mendapatkannya.

“Kunjungan ini harapannya bisa menjadi acuan mereka untuk membuat kolam void bekas tambang di kotabaru menjadi air bersih,” kata Murdianto.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *