Amuntai Bergejolak, Dugaan OTT KPK Seret Pejabat Kejari dan Dinas Pendidikan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI (Foto: Dok kakinews.id)
Amuntai – Isu dugaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menghebohkan warga Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Peristiwa yang disebut-sebut terjadi pada Kamis (18/12/2025) siang itu menyeret nama sejumlah pejabat di lingkungan Kejaksaan Negeri HSU serta Dinas Pendidikan setempat.
Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, beberapa pejabat Kejari HSU diduga ikut terjaring dalam operasi tersebut. Mereka antara lain disebut berasal dari unsur pimpinan hingga pejabat teknis, termasuk sopir pimpinan kejaksaan. Dari sisi Dinas Pendidikan HSU, kabar yang berkembang menyebutkan keterlibatan kepala dinas beserta pihak rekanan. Namun hingga kini, belum ada kejelasan mengenai jumlah pihak yang diamankan maupun nilai barang bukti yang disita.
Tokoh pemuda HSU, Romeir Emma Ramadayanti Rivilla, mengungkapkan bahwa kabar dugaan OTT itu cepat menyebar di tengah masyarakat.
“Informasinya ramai dibicarakan lewat pesan berantai dan grup WhatsApp. Saya sendiri belum mengetahui fakta sebenarnya, tetapi isu ini sudah jadi perbincangan luas warga Amuntai,” katanya, Kamis sore.
Sumber lain menyebutkan, petugas diduga membawa para terduga dengan pengawalan ketat aparat Brimob. Aktivitas petugas yang terlihat mendatangi kantor Kejaksaan Negeri HSU sempat menarik perhatian masyarakat sekitar. Upaya konfirmasi kepada sejumlah pejabat terkait pun belum membuahkan hasil karena belum ada pernyataan resmi yang disampaikan ke publik.
Dugaan OTT kali ini mengingatkan warga pada kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya di HSU. Pada periode lalu, operasi penindakan pernah menjerat pejabat Dinas PUPRP HSU hingga Bupati HSU saat itu, Abdul Wahid.
Sementara itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Kalimantan Selatan, Yuni Priyono, belum dapat dimintai keterangan. Upaya menghubungi yang bersangkutan belum berhasil, dengan informasi bahwa ia tengah menjalani cuti.
Hingga berita ini disajikan, belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang terkait kebenaran dugaan OTT tersebut. Warga Amuntai pun masih menanti klarifikasi dan perkembangan lanjutan agar informasi yang beredar dapat dipastikan kebenarannya.

