Audit Banjar Kasus Stunting, Cari Penyebab

MARTAPURA– Ternyata angka prevalensi stunting di Kabupaten Banjar 40,2 persen, lebih tinggi secara nasional pada prevalensi angka stunting yaitu 24,4 persen. Hal ini Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021. Hal tersebut merupakan usulan Wakil Bupati Habib Idrus Al-Habsyie saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Ke-2 Kabupaten Banjar tahun 2022 di Hotel Q Dafam, Banjarbaru, Kamis (8/12/2022)
Habib Idrus sapaan akrabnya mengungkapkan, melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif secara kolaboratif, kejadian stunting dapat dicegah.
âPenguatan deteksi dini dan intervensi tersebut perlu dukungan semua SKPD, lintas program dan lintas sektor serta mitra komitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting,â? ungkapnya.
Habib Idrus yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar menambahkan, Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting mencakup salah satunya audit kasus stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting.