Berita Utama Peristiwa

Banjir di Trans Kalimantan Mulai Surut, Ribuan Rumah Kebanjiran

Banjir di Trans Kalimantan Mulai Surut, Ribuan Rumah Kebanjiran

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) Daniel menyampaikan perkembangan kondisi bencana banjir, dan tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kalbar.

Berdasarkan informasi, kondisi banjir sudah turun sekitar 10-15 cm di atas jalan raya Trans Kalimantan pada, Kamis (13/3). Sebelumnya, ketinggian air di ruas jalan tersebut sempat mencapai 60 cm, dengan banjir membentang sepanjang 12 kilometer, dari KM 30 hingga KM 42.

“Ini yang menyebabkan kemacetan di sejumlah titik akibat kendaraan berat seperti truk angkutan barang kesulitan melintas,” katanya, dikutip Senin (17/3/2025).

Daniel menyampaikan, berdasarkan laporan bencana per 12 Maret 2025, banjir, puting beliung, dan tanah longsor di tahun 2025 telah melanda beberapa daerah di empat kabupaten/kota di Kalbar.

Pihaknya mencatat, di Kabupaten Landak, Kecamatan Sengah Temila sempat terdampak, yang menyebabkan satu ruas jalan terkena tanah longsor. Di Kabupaten Sanggau, tepatnya di Kecamatan Tayan, tanah longsor juga menyebabkan satu ruas jalan ikut terdampak.

Sementara di Kabupaten Kubu Raya, tiga desa terdampak banjir, yakni Desa Pancaroba, Desa Lingga, dan Desa Teluk Bakung di Kecamatan Sui Ambawang. Dengan total 3.477 KK atau 11.559 jiwa terdampak. “Total sebanyak 2.442 unit rumah terendam banjir (di Kubu Raya), meski kini kondisi air mulai surut, namun masih ada genangan,” ujarnya.

Selanjutnya di Kabupaten Ketapang, Daniel menjelaskan, banjir merendam 10 desa di Kecamatan Sungai Laur. Daniel menambahkan, empat kabupaten/kota yang terdampak telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor.

Mulai dari Kota Singkawang menetapkan status siaga darurat sejak 6 Januari hingga 8 April 2025. Kabupaten Bengkayang sejak Januari hingga Juni 2025. Kabupaten Sintang sejak 5 Februari hingga 31 Maret 2025, dan Kabupaten Ketapang sejak 21 Januari hingga 21 April 2025. 

“Sementara itu, Kabupaten Kubu Raya juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana batingsor sejak 10 Maret hingga 23 Maret 2025,” tutupnya. (Pontianakpost)

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *