Berita Utama Ekonomi dan Bisnis

BI Sebut Lima Hal Menumbuhkan Investasi di Kalsel

BI Sebut Lima Hal Menumbuhkan Investasi di Kalsel

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (BI Kalsel), Wahyu Pratomo, mengatakan ada lima hal yang perlu perhatian sebagai acuan calon investor menanamkan modalnya. Menurut dia, kegiatan investasi berdampak menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sehingga akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Calon investor akan sangat mempertimbangkan iklim investasi suatu wilayah sebagai dasar penanaman modal mereka. Ada lima hal yang memerlukan perhatian” tutur Wahyu Pratomo dikutip Tempo, Selasa 5 Maret 2024.

Kelima hal yang ia maksud itu masing-masing terdiri atas penyediaan informasi dan data yang lengkap, akurat, kini, dan utuh. Kemudian penyiapan proyek investasi yang menarik sekaligus bersifat clean and clear, dan berupaya menyediakan tenaga kerja yang berpendidikan serta terlatih.

“Selanjutnya, menyediakan layanan prima kepada investor maupun calon investor. Terakhir, melaksanakan kegiatan promosi investasi bagi calon investor yang tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan,” kata Wahyu.

Pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pesan itu mengemuka dari kegiatan Capacity Building Penyusunan Pra-Feasibility Study Potensi Proyek Investasi Kalsel, bertempat di Hotel Fugo, Banjarmasin, pada Senin lalu.

Ia mengingatkan upaya mengembangkan investasi perlu didukung segenap pemangku kepentingan. Oleh karena itu, menurut Wahyu Pratomo, upaya meningkatkan investasi di Kalsel telah dilandasi melalui aturan hukum berupa Surat Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0511/KUM/2021 tentang Pembentukan Tim Investment, Trade, and Tourism Relation Unit Kalsel.

“Supaya proyek investasi yang ditawarkan masing-masing daerah tertuang dalam dokumen yang terstandarisasi, kegiatan ini diinisiasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik DMPTSP, maupun PT Sucofindo (Persero) sebagai narasumber, yang akan membantu tiap daerah memetakan potensi investasinya,” kata Wahyu.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, mengapresiasi langkah BI Kalsel yang konsisten mendorong upaya promosi investasi lewat upaya penyiapan dokumen kelayakan investasi (feasibility studies) yang berkualitas. Roy menambahkan kegiatan serupa di tahun lalu telah menghasilkan beberapa proyek investasi yang siap dipromosikan.

“Misalnya saja, Rumah Pemotongan Unggas di Banjarmasin, Pembangkit Listrik Tenaga Air di Tanah Bumbu, Aerocity Hotel di Banjarbaru, dan Pengolahan Limbah B3 dan Oli Bekas di Banjarbaru,” kata Roy Rizali.

Roy mengimbau kepada DPMPTSP di seluruh kabupaten/kota dapat aktif menjaring dan menggali potensi investasi di masing-masing daerahnya. “Sehingga potensi investasi di masing-masing daerah dapat dioptimalkan, lewat sinergi dengan SKPD terkait,“ tutur Roy.

Capacity Building Penyusunan Pra-Feasibility Study Potensi Proyek Investasi Kalsel diikuti oleh 12 DPMPTSP kabupaten/kota se-Kalsel, Biro Perekonomian Provinsi Kalsel, dan 11 Dinas/SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel.

Kegiatan berlangsung selama 3 hari ini berfokus pada Investment Project Ready to Offer (IPRO) Challenge (I-CHANGE), yang bertujuan menjaring berbagai proyek investasi potensial sehingga mampu meningkatkan investasi dan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalsel.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *