Breaking News ! Serangan Militan Radikal di Mali Timur Laut, Menewaskan Puluhan Warga Sipil dan Tentara

Foto : bbcnews.com
BAMAKO – Dilansir dari BBC News, telah terjadi insiden yang mengguncang Mali timur laut, militan radikal yang mengatasnamakan Islamis telah melancarkan serangan ganas yang merenggut nyawa setidaknya 49 warga sipil, seperti yang diumumkan oleh pemerintah sementara, Kamis ( 07/09/23 ) Waktu setempat .
Serangan ini juga menargetkan sebuah kamp militer yang menyebabkan kematian 15 tentara, sementara sekitar 50 militan dilaporkan tewas dalam pertempuran yang terjadi.
Masyarakat Mali harus berduka selama tiga hari, sesuai dengan pengumuman pemerintah, sebagai tanda penghormatan terhadap korban.
Meskipun terdengar klaim dari pihak militer bahwa tentara bayaran dari Grup Wagner Rusia telah memengaruhi dinamika konflik, ancaman yang dihadapi oleh kelompok radikal tampaknya tetap kuat.
Kota Timbuktu di utara negara ini telah diblokade sejak akhir bulan sebelumnya, dan serangkaian serangan terhadap sarana transportasi telah terjadi.
Kapal sungai yang diserang oleh militan tengah melakukan perjalanan di Sungai Niger, menghubungkan kota Gao dan Mopti, ketika serangan terjadi.
Serangan juga menargetkan sebuah kamp militer di Lingkaran Bourem, di wilayah Gao yang sama.
Mali telah berada di bawah pemerintahan junta militer sejak tahun 2020. Awalnya, junta militer mendapat dukungan besar dari rakyat ketika merebut kekuasaan setelah gelombang protes massal menentang Presiden Ibrahim Boubacar Keïta tiga tahun lalu.
Kemarahan rakyat dipicu oleh ketidakpastian ekonomi, pemilu yang disengketakan, dan situasi keamanan yang kronis.
Namun, sejak mengambil alih, pemerintahan militer Mali belum berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dalam menangani kelompok radikal yang menguasai sejumlah wilayah di negara ini. Situasi keamanan yang meresahkan tetap menjadi tantangan serius bagi negara ini.