Berita Utama

Bupati Banjar Pastikan Korban Dugaan Keracunan MBG Dapat Perawatan Gratis, Program Akan Dievaluasi

Bupati Banjar Pastikan Korban Dugaan Keracunan MBG Dapat Perawatan Gratis, Program Akan Dievaluasi

MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar memastikan seluruh siswa yang menjadi korban dugaan keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur, saat meninjau para korban di RSUD Ratu Zalecha Martapura, Jumat (10/10/2025) malam.

Saidi mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi para siswa dan memberikan semangat kepada mereka yang masih menjalani perawatan.

“Kami menanyakan bagaimana gejala anak-anak, memberi semangat, dan berharap mereka berangsur-angsur membaik. Kami berkomitmen, apapun yang terjadi, karena dampaknya bisa dirasakan dalam waktu 1×24 jam — ada yang cepat, ada yang lambat,” ujarnya.

Bupati menegaskan, pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program SPPG/MBG, pasca insiden dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Kecamatan Martapura.

“Dipastikan akan dievaluasi. Kami tidak ingin program pusat ini terganggu oleh hal-hal seperti ini. Pemda hadir, dan melalui Satgas, kami berkoordinasi untuk memastikan program ini berjalan lancar ke depan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Saidi menyampaikan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG akan diperketat. Ia telah meminta Satgas untuk mengingatkan pihak yayasan pelaksana agar benar-benar menjalankan program sesuai SOP dan petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kami ingin program yang sangat bermanfaat ini terus berjalan tanpa hambatan,” jelasnya.

Bupati Banjar menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Penjabat Sekretaris Daerah selaku Ketua Satgas MBG untuk memastikan proses pengawasan berjalan optimal di lapangan.

Sementara itu, berdasarkan data terakhir, sebanyak 78 siswa telah mendapat penanganan medis di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Namun, Saidi mengingatkan bahwa efek keracunan bisa muncul dalam waktu 1×24 jam, sehingga kemungkinan jumlah korban masih dapat bertambah.

“Kami berharap kondisi anak-anak segera pulih,” tutupnya.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *