Hukum dan Kriminal

Candu Judi Online Disebut Bisa Merusak Otak

Candu Judi Online Disebut Bisa Merusak Otak

Bahaya judi online (Judol) disebut berpotensi menciptakan kecanduan yang mirip dengan narkoba. Namun, kecanduan judi lebih rumit untuk diatasi karena sifatnya yang menghibur, disertai harapan akan keuntungan instan.

Demikian disampaikan Kepala Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RSCM Jakarta, dr Kristiana Siste Kurniasanti, Sabtu (16/11/2024). Ia menjelaskan perbedaan utama antara kecanduan narkoba dan judi online terletak pada mekanisme penyebabnya.

“Kalau narkoba itu ada zat yang masuk ke dalam otak. Sedangkan pada judi online, tidak ada zat fisik yang masuk,” katanya.

Namun, kata Siste, aktivitas berjudi mengaktifkan sistem ‘reward’ di otak yang memproduksi zat kimia bernama dopamin. “Dopamin merupakan neurotransmiter atau pembawa pesan yang menciptakan rasa senang dan euforia,” ujarnya.

Ketika seseorang berjudi dan menang, lonjakan dopamin memberikan rasa kepuasan yang luar biasa. Hal ini mendorong individu untuk terus berjudi demi mengejar sensasi tersebut.

Namun, kata dia, ketika perilaku ini berlangsung terus-menerus, sirkuit di otak mulai terbiasa dan beradaptasi. Sehingga mampu menciptakan pola otomatis yang sulit dihentikan.

Perilaku berjudi secara berulang akan mengakibatkan kerusakan pada area prefrontal cortex. Yaitu bagian otak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri.

“Ketika prefrontal cortex terganggu, individu kehilangan kendali atas perilaku mereka. Misalnya, meski sudah kalah banyak uang, mereka tidak mampu berhenti bermain,” ucap Siste.

Parahnya, gejala kecanduan judi online tidak hanya bersifat psikologis, tetapi juga fisik. Dimana saat sedang tidak berjudi, seorang pecandu dapat merasa sangat cemas, jantung berdebar cepat, bahkan gemetar.

Gejala tersebut menyerupai gejala withdrawal syndrome, yang merupakan respons tubuh yang terjadi ketika seorang pecandu menghentikan penggunaan zat adiktif. Jika ini tidak segera ditangani, kecanduan tersebut dapat memicu depresi berat, frustrasi, hingga munculnya ide-ide untuk mengakhiri hidup.

Efek domino kecanduan judi juga sering kali menjerumuskan seseorang ke dalam lingkaran setan yang sulit dihentikan. Akibatnya, pemain judi cenderung mengambil jalan pintas.

“Namun ketika kalah lagi, dia akan meminjam lebih banyak uang. Siklus ini bisa terus berulang hingga mereka terjebak dalam jeratan utang,” katanya. (RRI)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *