Berita Utama KPK RI

Dua Calon Pimpinan Ini Digadang Bisa Membangkitkan KPK

Dua Calon Pimpinan Ini Digadang Bisa Membangkitkan KPK

Ketua BPN PBHI Nasional, Julius Ibrani, memberikan masukan dan kritikan terhadap 10 calon pimpinan (capim) KPK yang telah lolos tes wawancara dan kesehatan. Menurutnya, masih ada calon-calon bermasalah yang masuk dalam 10 besar.

“Catatan paling besar itu adalah masih adanya calon-calon yang bermasalah dalam konteks pidana korupsi,” ujar Ijul, panggilan akrab Julius, dikutip detik.com pada Senin (14/10/2024).

Dia menyoroti sepak terjang capim KPK yang dilihatnya belum pernah terjun dalam pemberantasan korupsi.

“Yang sederhana yang paling kita lakukan itu untuk memeriksa adalah pertama, mereka ini punya rekam jejak dalam hal pemberantasan korupsi atau tidak? Ternyata tidak. Kebanyakan ya, kebanyakan tidak sebagian besar,” ujarnya.

Selain itu, Ijul juga menyoroti soal kejanggalan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dari capim KPK. Padahal, lanjutnya, LHKPN mudah dicek oleh siapapun.

“Apakah mereka bersih dalam hal LHKPN-nya? Wah ternyata banyak sekali catatan LHKPN-nya, bahkan banyak calon-calon yang kekayaannya janggal. Padahal itu kita dapat ngecek dengan mudah di situs KPK,” ujarnya.

Dia menyebut beberapa masalah terjadi pada periode kepemimpinan KPK tahun 2019/2024. Menurutnya, kondisi itu berdampak pada upaya pemberantasan korupsi.

“Dari jajaran pimpinan, Dewas, penyidik, pegawai, sampai penjaga rutan dan segala macamnya hancur-lebur di situ. Nah, kami masih menemukan banyak relasi-relasi politik pada calon-calon ini, dan artinya tiga hal yang paling fundamental ini tidak bisa dijawab, maka tipis sekali kemungkinan kita untuk mendapatkan pemberantasan korupsi yang bebas dan bersih ke depannya,” ujarnya.

Menurutnya, korupsi di Indonesia sudah bertransformasi kepada state legalize corruption. Ijul menyebut struktur lembaga pemberantasan korupsi sudah buruk, maka yang diperlukan adalah membangun budaya antikorupsi.

“Regulasinya sudah buruk, maka struktur-struktur pejabatnya ini juga diisi oleh orang-orang buruk yang melaksanakan regulasi yang buruk tadi, yang koruptif. Satu-satunya harapan kita adalah membangun kultur. Sehingga harusnya Pansel ini melihat bahwa rekam jejak calon yang punya kultur baik itu didorong,” ujarnya.

Dari 10 capim KPK yang telah lolos tes wawancara dan kesehatan, Ijul menaruh harapan kepada eks Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto dan eks Komisioner Kompolnas Poengky Indarti.

“Fitroh sama Poengky Indarti. Iya, berdua yang bisa membangkitkan KPK dengan pendekatan kultur itu dulu. Karena dua-duanya LHKPN-nya nggak begitu mencurigakan. Kemudian juga transaksi-transaksinya nggak banyak juga mencurigakan,” ujarnya.

“Dan dia masih bisa berkiprah di lembaganya masing-masing dengan berbagai macam keterbatasannya lah, kita sama-sama tahu,” ujarnya.

Pansel KPK diketahui telah menyerahkan masing-masing 10 calon pimpinan KPK dan calon Dewas KPK ke Presiden Jokowi pada Selasa (1/10). Total 20 nama itu nantinya diserahkan Jokowi ke DPR untuk mengikuti fit and proper test.

Capim KPK

1. Agus Joko Pramono
2. Ahmad Alamsyah Saragih
3. Djoko Poerwanto
4. Fitroh Rohcahyanto
5. Ibnu Basuki Widodo
6. Ida Budhiati
7. Johanis Tanak
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata
9. Poengky Indarti
10. Setyo Budiyanto

Dewas KPK

1. Benny Jozua Mamoto
2. Chisca Mirawati
3. Elly Fariani
4. Gusrizal
5. Hamdi Hassyarbaini
6. Heru Kreshna Reza
7. Iskandar Mz
8. Mirwazi
9. Sumpeno
10. Wisnu Baroto

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *