Nasional

Gelar Aksi Damai, PMII Kota Banjarmasin Ajukan 5 Tuntutan dan Serahkan Kajian ke Kemenrian Agama

Gelar Aksi Damai, PMII Kota Banjarmasin Ajukan 5 Tuntutan dan Serahkan Kajian ke Kemenrian Agama

BANJARMASIN, KN – Kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menjadi perhatian Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Banjarmasin.

PMII Kota Banjarmasin menggelar aksi damai dengan lima tuntutan yakni, meminta Panji Gumilang segera menghentikan dan tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang membuat gaduh dan meresahkan umat Islam. 

meminta maaf agar MUI memberikan sikap dan kepastian hukum terhadap mazhab Soekarno itu, mengingat mazhab merupakan sesuatu yang sakral dan berperan penting dalam ritual keagamaan. 

Mendukung pihak penuh yang memukul untuk melakukan tindakan tegas terhadap Ponpes Al Zaytun, “Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar menahan diri dan tidak mudah terprovokasi hingga main hakim sendiri agar terciptanya kondusivitas, dan mempercayakan penanganan isu ini kepada pihak yang berkuasa,” ujar Ketua PC PMII Banjarmasin, Alfinnor Effendy.


PMII kota Banjarmasin juga mengimbau masyarakat agar bersama-sama terus mengawal, sehingga kasus ini tuntas dengan transparan dan terang-benderang.

“Kami akan menyerahkan kajian, terkait statemen-statemen Panji Gumilang yang kontroversial kepada Kemenag kota Banjarmasin dan lain-lain. Mudahan-mudahan kajian tersebut kami bisa mengkaji ulang, dan aspirasi ini disampaikan ke pusat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Diniah dan pondok pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjarmasin, H Yusuf Hifni, mengapresiasi aksi serta kajian ilmiah PMII kota Banjarmasin, menurutnya kajian ilmiah yang dilakukan mahasiswa ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk menjadi kajian bersama.

“Karena adik-adik kaum intelektual, jadi secara pemahaman analisis mereka bisa menjadi kajian bagi semua, sejauh ini seluruh ponpes yang ada di Banjarmasin tidak memiliki keterikatan dengan ponpes Al Zaytun,â€? tutupnya

Ajaran-ajaran di ponpes Al Zaytun dianggap banyak masyarakat yang menyimpang, begitu juga dengan aliran dana ponpes Al Zaytun, hingga dikaitkan dengan NII, bahkan tuduhan gugatan dan pelecehan terhadap para guru, serta isu-isu kontroversi lainnya.

Website |  + posts