Gubernur Kalsel Jajal Gowes di Bukit Manjain Mandiangin

Dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda ) Kalimantan Selatan, Gubernur Kalsel H. Muhidin bersama sang isteri Hj. Fathul Jannah, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel itu melakukan gowes hingga finish di kawasan Bukit Manjai Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar pada Minggu (4/5/2025) pagi.
Hamparan perbukitan, rombongan Gubernur H. Muhidin bersama jajaran pimpinan Forkopimda Kalsel tiba.
Pimpinan Forkopimda yang turut mendampingi diantarabya Kapolda Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan, Kabinda Kalsel Brigjen Pol. Nurrullah, Danrem 101/Antasari Brigjen Inf Ilham Yunus dan sebagainya.
Di awali start di Polda Kalsel, Gubernur H. Muhidin beserta istri, Hj. Fathul Jannah mengawali gowes di depan yang diikuti sejumlah jajaran SKPD dan personil kepolisian daerah. Dan rute perjalanan gowes ini, rombongan memasuki Jalan Banua Praja Utara, kemudian arah kanan Jalan SMA 3 banjarbaru, Jalan Mistar Cokrokusumo (Cempaka).
Mengenakan seragam biru dan memakai helm sepeda, serta kacamata hitam. Gubernur H. Muhidin bersama rombongan pun membelokan stang ke arah kanan ke Jalan Gunung Kupang, kemudian istirahat sejenak di pitstop pertama di Alaska Park. Lanjut ke Jalan P. Suryanata Kiram, Jalan Sultan Adam hingga mampir ke BPBAT Kementrian Perikanan Dan Kelautan.
Tiba Pukul 9.30 di Bukit Manjai Mandiangin, Kabupaten Banjar. Gubernur H. Muhidin bersama Kapolda, Kabinda, Danrem hingga jajaran lainnya langsung beristirahat sembari berdialog santai di lokasi finish.
“Hari ini kami bersama Forkopimda Kalsel, ada Pak Kapolda, Danrem, Kabinda dan Pak Sekda, lainnya tadi lebih dulu ke tempat finish. Kami mampir ke BPBAT Mandi Angin melihat ada produksi bibit haruan, papuyu dan sebagainya,” sampai Gubernur H. Muhidin selepas peninjauan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur H. Muhidin menjelaskan bahwa jenis ikan Haruan ini dapat dijadikan Albumin GaHar (Gabus Haruan) yang dapat diproduksi sekitar 1 liter per harinya. Dengan porsi segitu, pihaknya dapat memiliki 50 botol Albumin.
Gubernur H. Muhidin menekankan, produk Albumin ini mampu meningkatkan kesehatan untuk dikonsumsi masyarakat. Lalu, BPBAT Mandi Angin tersedia 50 botol yang diberikan langsung kepada Gubernur H. Muhidin, kemudian dibagikan kepada jajaran Forkopimda Kalsel.
“Tadi kami ingin membeli 50 botol yang tersedia, ternyata diberikan saja. Kita coba dulu dikasihkan ke jajaran forkopimda, tadi sudah mencoba Pak Kapolda, Kabinda, Danrem dan semuanya di sini,” terang Gubernur.
Disambut hangat Plt. Kepala BPBAT Mandiangin, Samsul Bahrawi di kantornya, Gubernur H. Muhidin bersama jajaran Pimpinan Forkopimda Kalsel meninjau tempat di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ditjen Perikanan Budi Daya, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin. Ditiap kolam, satu per satu dilihat dan mengecek kondisi proses pembibitan.
Lalu, Gubernur H. Muhidin ingin meninjau Kantor Divisi Pakan Ikan dan Probiotik, sebuah tempat produksi Albumin yang menyehatkan tubuh jika dikonsumsi oleh masyarakat nantinya.
“Dan kita tadi sudah merasakannya bersama tuk mencicipi Albumin, adapun cita rasanya tadi ada seperti ganyir gitu. Ada rasa original, lemon dan leci, sehingga ini luar biasa,” ungkap Gubernur H. Muhidin.
Gubernur H. Muhidin menyatakan bahwa ini nanti akan diuji terlebih dahulu, kemudian melakukan spesifikasi jenisnya untuk apa saja agar diketahui masyarakat di Banua.
Sehingga, Gubernur H. Muhidin berharap adanya Albumin, sebuah obat yang mengandung banyak protein tersebut dapat diproduksi lebih meningkat lagi. Dan membawa dampak kesehatan bagi masyarakat sekitarnya.
“Ke depannya, seseorang nanti ada yang ingin memproduksi lebih besar dan banyak lagi terkait Albumin tersebut. Namun, BPBAT Mandiangin ini mampu menyediakan cuma 500-600 Ribu Ton per tahunnya,” bebernya.
Sedangkan di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalsel cuma 20 Ribu Ton dan Fakultas di ULM sekitar 100-200 Ribu Ton. Dengan kisaran segitu, Gubernur H. Muhidin mengaku belum terpenuhi jumlah yang dibutuhkan masyarakat dalam pengolahan Albumin tersebut.
Gubernur H. Muhidin ingin memproduksi Albumin lebih banyak lagi dari berbagai sektor yang mendukungnya. Sementara ini, pihaknya memanfaatkan yang ada terlebih dahulu dalam menyebarkan produk Albumin tersebut.
“Jadi itu tidak mencukupi kebutuhan Kalimantan Selatan. Bisakah kita meningkatkan produksi lebih banyak lagi, terlepas nanti bahannya dari alam dulu sebelum dibuat pembibitan yang lebih banyak. Dan nanti dicek dulu ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga saya minta secepatnya ya,” tutupnya.
Sekadar informasi bahwa Albumin merupakan protein yang dibuat oleh hati, yang salah satu fungsinya adalah menjaga agar cairan tidak bocor keluar dari pembuluh darah ke jaringan lain. Tanpa adanya albumin yang cukup, maka cairan bisa keluar dari darah dan menumpuk di paru-paru, perut, kaki, atau bagian lain dari tubuh.