Gubernur Sulbar Kecam Teror Kepala Babi ke Media Tempo

Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Suhardi Duka mengecam serangkaian aksi teror yang ditujukan ke media Tempo pada Maret lalu.
“Saya mengecam aksi teror yang dialami media tempo, karena itu menghambat dan mencederai kebebasan pers dan menghambat terciptanya demokrasi yang sehat,” kata Suhardi Duka di Mamuju, Senin, 31 Maret 2025 seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan pers adalah salah satu pilar demokrasi bangsa yang harus dilindungi hukum di negara ini. Teror Kepala babi dan bangkai tikus yang dikirim ke kantor Tempo, kata dia, adalah teror yang harus dikecam oleh seluruh elemen bangsa.
Ia menjelaskan kebebasan pers tidak boleh dibungkam dengan aksi teror, karena itu sama dengan menahan air hujan turun ke bumi. Media saat ini telah menjadi kebutuhan publik, bukan lahir dari sebuah kekuasaan. Karen itu ia mendesak kasus teror ke Tempo harus diusut tuntas.
“Agar tidak lagi terjadi dan menghambat terciptanya demokrasi yang sehat di negara ini,” katanya.
Ia menegaskan dirinya mendukung kebebasan pers di Sulawesi Barat dan memperjuangkan tegaknya kebebasan pers.
“Teror terhadap media jangan dilakukan dan tidak akan dibiarkan terjadi di Sulbar, karena kebebasan pers adalah indikator demokrasi yang sehat, dan kunci suksesnya pembangunan di Sulbar,” katanya.
Ia berharap pers di Sulbar juga tetap bekerja secara profesional, objektif dan berintegritas untuk mendukung pembangunan Sulbar.
Suhardi meminta pers di Sulbar menjadi mitra pemerintah untuk membangun Sulbar sebagai sebagai daerah yang ramah investasi dan stabil dan mendukung kemajuan pembangunan daerah.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada insan pers dan media di Sulbar yang telah menyajikan pemberitaan tentang Sulbar, sehingga Sulbar berada di peringkat 13 secara nasional sebagai daerah yang melaksanakan pembangunan untuk kemajuan daerah melalui pemberitaan.
“Hal tersebut membuktikan bahwa telah tercipta kolaborasi yang baik antara pers dan pemerintah mensukseskan jalannya pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan ekonomi daerah,” katanya.
Teror kepala babi dan bangkai tikus ke Kantor Tempo
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra bersama Komite Keselamatan Jurnalis telah mengadukan insiden teror kepala babi itu ke Bareskrim Polri pada Jumat, 21 Maret 2025. Setri menilai teror kepala babi adalah ancaman serius, tidak hanya bagi Tempo sebagai institusi media, tetapi juga terhadap profesi jurnalis dan kebebasan pers di Indonesia.
“Ini bukan semata-mata soal Tempo. Hari ini bisa saja Tempo, tetapi ke depannya kita semua sebagai jurnalis bisa terancam dan negara harus hadir memberikan perlindungan,” ujar Setri kepada wartawan usai melaporkan kasus ini ke Bareskrim, Jumat, 21 Maret 2025.
Adapun kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada Rabu, 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Kotak berisi kepala babi itu ditujukan kepada “Cica”. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.
Tiga hari setelah teror kepala babi, kantor Tempo kembali mendapatkan teror berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. Petugas kebersihan menemukan kardus tersebut pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.
Petugas kebersihan awalnya mengira kotak kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Namun, setelah dibuka, ditemukan enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk bersama badannya. Tidak ada tulisan apa pun di dalamnya.
Hasil pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung menunjukkan bahwa bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar oleh orang tak dikenal dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, pada pukul 02.11 WIB. Petugas keamanan menduga kotak tersebut sempat mengenai mobil yang terparkir sebelum membentur aspal. Terdapat jejak baret pada mobil akibat lemparan kotak itu.
Setri mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi Tempo. Soalnya, sebelum bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror “sampai mampus kantor kalian.”