H Husaini Direktur KAKI Apresiasi Peresmian Masjid Apung Ziyadatul Abrar
Direktur Komite Anti Korupsi Indonesia Kalimantan Selatan (KAKI Kalsel) H. Ahmad Husaini, mengapresiasi atas peresmian Masjid Apung Ziyadatul Abrar persembahan Corporate Social Responsibility (CSR) PT PT Borneo Indobara (BIB) di tepi pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu pada Minggu (26/11/2023).
Masjid apung ini menjadi salah satu ikon wisata religi Kabupaten Tanah Bumbu. Pihak Kementerian ESDM, manajemen PT BIB, PemKab Tanah Bumbu, dan rekan kerja swasta PT BIB, turut hadir dalam peresmian ini.
“Alhamdulillah saya sangat apresiasi atas pembangunan masjid yang bisa menjadi ikon wisata religi di Tanah Bumbu. Semoga masjid Apung Ziyadatul Abrar bermanfaat bagi orang banyak,” kata H. Ahmad Husaini saat menghadiri peresmian.
Proses pembangunan masjid apung yang dimulai sejak periode 2020 hingga finishing telah melalui uji kelayakan pada setiap tahapan pengerjaan yang dilakukan.
Hal itu dilakukan agar kualitas bangunan lebih maksimal mengingat bangunan tersebut berada di daerah laut sehingga perlu ketelitian dalam proses pengerjaan.
Konsep pembangunan masjid terapung memiliki dua bangunan utama yang bertingkat, lantai satu akan digunakan sebagai ruang serbaguna, ruang kelas dan ruang sekretariat. Sedangkan lantai dua dirancang sebagai tempat ibadah dengan kapasitas jamaah mencapai 500 orang.
Program pembangunan masjid terapung telah disinkronkan dengan rencana pembangunan daerah dalam penataan area yang ditetapkan dalam RPJMD 2022.
Bupati Tanah Bumbu Dr. Zairulah Azhar dalam sambutannya mengatakan bahwa pembanguan masjid ini sebagai kerjasama baik dari Pemkab Tanah Bumbu dan Perusahaan PT Borneo Indobara.
Sebelum pembanguan mesjid megah yang kedua, pembangunan masjid megah pertama dilakukan oleh perusahaan besar diinisiasi oleh PT Jhonlin melalui H. Isam. Kemudian yang berdiri megah ini dibangun oleh perusahaam PKP2B PT Borneo Indobara. Menurut dia, ke depan Pemkab Tanbu juga akan membangun Makam Ulama besar keturunan dari Datu Kelampayan.
“Saya ucapak terima kasih yamg sebesarnya atas pemberian CSR dari Boreno Indo Bara,” tegasnya.
Salah satu dari perwakilan Borneo Indo Bara berkata pembanguan mesjid ini dibangun dengan dana CSR dengan anggaran Rp 43 miliar. “Alhamdulillah dapat terselesaikan.”