Nasional

Hadapi Pemilu 2024, Parpol Bisa Kolaborasi dengan Media

Hadapi Pemilu 2024, Parpol Bisa Kolaborasi dengan Media

BANJARMASIN – Pengamat komunikasi Dr
Fahrianoor menyarankan partai politik (Parpol) mampu berkolaborasi
dengan media. “Banyak persoalan yang ditangkap dari pemberitaan di
media, dan parpol dapat bersinergi dengan media,� ucapnya.

Sehingga, sebut dosen ULM ini, parpol mampu menangkap permasalahan
dengan membangun komoditas politik. “Parpol bisa bersikap lebih kritis
terhadap persoalan di sekitarnya. Seperti persoalan ketenagakerjaan,
ekonomi, social dan lainnya,� tutur alumni Univeritas Padjadjaran
Bandung ini.

Sementara, Prof Dr HM Hadin Muhjad mengakui, Pemilu Langsung Umum
Bebas dan Rahasi ( Luber) tidak berjalan semestinya. “Semua aturan yang
ada pada pemilu itu selalu dilanggar, baik oleh penyelenggara pemilu
maupun kontestan peserta pemilu,� tambah manta Wakil Rektor Univeritas
Lambung Mangkurat (ULM) ini.

BACA JUGA: Warga Semayap Kotabaru Geger Temuan Sesosok Mayat Wanita Di Dalam Gorong-gorong

 Untuk itu, Guru Besar Fakultas Hukum ini, meminta, wartawan dan media
mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2024. “Peran wartawan sangat urgen
dalam mengawasi Pemilu 2024,� paparnya.

pSementara itu, Pengusaha H Martinus, mengakui langkah tepat HUT ke-6
media online jejakrekam.com, untuk memberikan wawasan dan edukasi
kepada semua komponen, khususnya menyangkut peran media di tahun politik
2023-2024 ini.

Sebab itu, sambung Ketua Aliansi Indonesia Sejahtera (Anies) Kalsel
ini, tak hanya mereka yang berkontestasi dalam politik uang yang harus
diawasi, namun penyenggara pesta demokrasi itu pun juga sangat perlu
diawasi.

“Politik uang dapat menjadi penyakit dalam setiap gelaran pemilu.
Saya setuju praktik politik uang menjadi masalah, maka perlu peran besar
para wartawan dalam mengawasi itu,� tandas politisi Partai NasDem
Kalsel ini.

BACA JUGA: Ahmad ,Nelayan Yang Jatuh Ke Laut Sebuku Di Temukan Meninggal Dunia

Martinus menilai, praktik seperti ini berpotensi merusak sistem
demokrasi, lantaran masyarakat dapat terpengaruh besaran uang untuk
menentukan pilihannya. “Money politics berpotensi merusak sistem
demokrasi yang berkualitas,� papar mantan penjabat Walikota Banjarbaru
ini.

Media dan wartawan  harus dapat mengantisipasi potensi meluasnya
politik uang, sehingga masyarakat paham tentang bahaya dari politik uang
bagi kualitas demokrasi.(af/bjm)