Haidar Alwi Institute Gelar Aksi Tolak Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi
KAKINEWS – Haidar Alwi Institute bersama sejumlah elemen yang menolak hak angket dan mendukung pemilihan umum (pemilu) damai 2024 kembali mendatangi Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2024.
Direktur Haidar Alwi Institute, Sandri Rumanama menilai isu hak angket adalah bentuk provokasi politik yang berpotensi menimbulkan sipil war yang memecah belah persatuan bangsa.
“Pihak yang kalah harusnya legowo menerima kekalahan sebagai bentuk kedewasaan demokrasi, bukan malah menciptakan opini kecurangan pemilu yang bisa berimplikasi pada kondusifitas keamanan negara” ujar Sandri kepada wartawan didepan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2024.
Baca Juga: Bambang Widjanarko Setio: Lawan Politisi Pengganggu dan Tegakkan Rekonsiliasi Nasional
Sandri memastikan Haidar Alwi Institut bersama pemuda, mahasiswa dan pelajar serta masyarakat Indonesia Timur yang tergabung dalam Timur Indonesia Bersatu (TIB) akan terus menjaga dan mengawal pemerintahan Presiden Jokowi.
“Rakyat adem adem saja kok, jadi kami disini berkomitmen mengawal pemerintahan pak jokowi hingga akhir periode dan siap mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran ” tegas Sandri.
Senada dengan itu, Andreas Papua (Ketua Umum Timur Indonesia Bersatu) mengatakan bahwa mereka siap jadi garda terdepan membela pak jokowi karena isu pemakzulan presiden jokowi dinilai konstitusional.
Baca Juga: KAKI Kalsel Geruduk Mabes Polri Soal Dugaan Korupsi BKI Banjarmasin
“Kami dari Timur Indonesia bersama Haidar Alwi Institut siap jadi garda terdepan membela hal benar karena isu pemakzulan pak jokowk sangat inskontitusional” jelas Andreas.
Pantauan dilokasi, sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Selamatkan NKRI juga kembali menggelar unjuk rasa.
Massa kelompok ini kembali mendesak digulirkannya hal angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024. Selain itu, demonstran antara lain juga mendesak harga sembako diturunkan.
Untuk mengamankan aksi demonstrasi hari ini polisi menerjunkan sebanyak 2.678 personel gabungan di depan Gedung DPR.
“Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan gedung DPR/MPR RI, kami melibatkan 2.678 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan Instansi terkait,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.
Susatyo menjelaskan personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Gedung DPR. Dia juga mengatakan aksi unjuk rasa hari ini sudah diantisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan Gedung DPR.***
Penulis: Ahmad Ahyar