Berita Utama Hukum dan Kriminal

Kakek Kahpi Dieksekusi, Mahasiswa Kalsel Sebut Jaksa Abaikan Kemanusiaan

Kakek Kahpi Dieksekusi, Mahasiswa Kalsel Sebut Jaksa Abaikan Kemanusiaan

Kakinews.id, MARTAPURA — Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Selatan menyoroti proses eksekusi terhadap Kai Kahpi (73) yang dilakukan Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar pada Kamis malam (12/6/2025).

Mereka menilai, eksekusi tersebut sarat dengan inkonsistensi dan mengabaikan asas keadilan serta nilai-nilai kemanusiaan, mengingat proses Peninjauan Kembali (PK) terhadap perkara Kai Kahpi masih berlangsung.

Rizky, salah satu perwakilan aliansi mahasiswa bersama rakyat kalsel yang aktif mengikuti kasus tersebut, mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak kejaksaan sempat menyampaikan akan menunda pelaksanaan eksekusi untuk memberi kesempatan Kai Kahpi mengikuti seluruh rangkaian persidangan PK.

Namun realitasnya, eksekusi tetap dilakukan malam harinya sekitar pukul 22.30 WITA, usai sidang PK digelar pada siang hari.

“Kami sangat kecewa. Awalnya kami menerima informasi bahwa eksekusi akan ditunda. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, malam itu langsung dilakukan eksekusi. Ini jelas mencederai prinsip kehati-hatian dalam penegakan hukum,” ujar Rizky, Jumat (13/6/2025) siang.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa tidak bermaksud menghalangi jalannya proses hukum, namun menuntut agar penegakan hukum dijalankan secara adil, transparan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, terlebih terhadap warga lanjut usia seperti Kai Kahpi.

“Apakah menjemput seorang lansia malam hari, yang tidak dalam keadaan melawan hukum atau berpotensi melarikan diri, adalah bentuk penegakan hukum yang berperikemanusiaan?” tambahnya.

Hal senada disampaikan Muhammad Fareh Sahli, mahasiswa lainnya yang turut memantau perkembangan perkara ini. Ia mempertanyakan moralitas dalam implementasi hukum yang berlaku.

“Kami selalu berharap hukum itu adil. Tapi kejadian semalam membuat kami bertanya ulang, apakah hukum kita masih punya rasa keadilan?” tegas Fareh.

Para mahasiswa menyatakan kekecewaan mendalam karena tindakan eksekusi dilakukan secara diam-diam pada malam hari, tanpa mempertimbangkan kondisi fisik dan usia Kai Kahpi yang sudah uzur.

Mahasiswa mendesak aparat penegak hukum untuk lebih transparan dan manusiawi dalam menjalankan tugasnya, serta meminta kejaksaan memberikan klarifikasi terbuka kepada publik terkait inkonsistensi kebijakan dalam kasus ini.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *