Kamis Pagi, Gunung Raung Sudah Erupsi Lima Kali

Gunung Raung kembali dilaporkan meletus Kamis pagi, 12 Juni 2025. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Raung mencatat setidaknya terjadi lima kali letusan sejak Kamis dini hari.
Mukijo, Petugas Pos PGA Raung di Kampung Mangaran, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat lima kali letusan terjadi mulai pukul 00.55 WIB, 02.05 WIB, 03.00 WIB, 04.30 WIB dan 04.41 WIB. Pada Rabu malam kemarin, letusan terakhir terjadi pada pukul 19.50 WIB.
Mukijo melaporkan tinggi kolom letusan pada Kamis pagi ini teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut). “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan,” kata Mukijo dalam laporan tertulis, Kamis (12/6/2025).
Ia juga mengungkapkan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung. “Erupsi berlangsung menerus. Rekaman seismik didominasi Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 mm,” ujarnya.
Kendati demikian, tingkat aktivitas Gunung Raung tetap berada pada status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan tidak menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Raung masih didominasi oleh gempa embusan, dengan jumlah gempa sejak 1 Juni 2025 adalah 37 kejadian serta gempa tremor menerus dengan amplitudo 05-4 mm. Gempa vulkanik dalam terekam dengan jumlah sangat rendah, yaitu satu kejadian selama periode yang sama.
Wafid juga mengatakan pengamatan energi gempa menunjukkan fluktuatif dan cenderung pola menurun sejak 4 Juni 2025, diduga berkaitan dengan pelepasan fluida (gas, cairan, padatan batuan) akibat erupsi. Sumber erupsi diduga berasal dari kedalaman yang relatif dangkal.
Hal ini didukung oleh hasil pengamatan dengan GNSS yang menunjukkan pusat tekanan berada pada kedalaman dangkal (600 m di bawah titik ukur Sumberwringin) dengan perubahan volume bernilai negatif. Pengamatan anomali suhu dengan menggunakan satelit menunjukkan adanya anomali tetapi dalam level rendah.
“Kejadian erupsi menerus Gunung Raung sejak 5 hingga 7 Juni 2025 tidak mengindikasikan adanya gejala eskalasi peningkatan intensitas erupsi serta tidak menimbulkan perubahan ancaman bahaya, sehingga tingkat aktivitas dinilai masih relevan pada Level II (Waspada),” ujar Wafid. (Tempo.co)