Kepala Diskominfo Kaltim Heran Tidak Tahu Perkembangan IKN

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menyentil pemerintah pusat terkait perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dianggap membutakan media lokal.
“Bukan update, tetapi saya saja tidak tahu apa itu IKN dan apa yang dikerjakan sekarang,” ucap Faisal saat menjadi pemateri konvensi media siber yang bertajuk Media Lokal, Di Antara AI, IKN dan Publisher Right di Balikpapan, Sabtu (28/12/2024).
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan minimnya informasi dan kurangnya keterlibatan pemerintah daerah dalam proses pembangunannya. Sehingga keberadaan IKN dianggap sebagai hal yang buta dilihat.
“Jadi di awal-awal itu kita tahu banyak lah tentang IKN, tapi makin ke sini semakin buta kita IKN. Saya kira semakin menarik juga ini beritanya, bahwa kita buta updating IKN,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengajak seluruh peserta konvensi media siber maupun lapisan masyarakat untuk berubah persepsi soal pembangunan IKN yang bisa selesai dengan membalikkan telapak tangan.
Seperti hal yang terjadi di dalam perbincangan publik, bahwa 2024 IKN belum jadi sehingga menjadi perdebatan keberadaan IKN. Hal ini terlepas saat momen Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 lalu.
“Baru dua tahun, bangun rumah saja setahun belum jadi apa-apa di suruh bangun IKN dengan cepat,” tuturnya dalam berdialog.
Ia menjelaskan, target prioritas negara dalam pembangunan IKN ini memerlukan waktu jangka panjang. Tentunya, tidak mungkin membangun dalam waktu satu sampai dengan dua tahun langsung jadi.
“Perencanaan pembangunan IKN itu direncanakan 15-25 tahun baru selesai, dan ini baru fase pertama 2022-2024 baru 15 persen saja. Mari kita sama-sama rubah persepsi, bahwa kita mampu dan optimis mewujudkan IKN itu,” bebernya.
Selain itu, kata dia, tugas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim hanya sebagai tukang jemput, diantar, dan diam-diam sudah pulang, serta terkesan dilupakan.
“Itulah sedihnya komunikasi. Bahkan ada kawan-kawan swasta tanya, pak nanti IKN infrastruktur digitalnya bagaimana. Jangan infrastruktur, rencananya saja tidak tahu. Tapi tak apalah, itu urusannya orang pusat, bangun saja sebagus-bagusnya IKN, pakai saja APBN jangan pakai APBD,” tuturnya.
Faisal bermaksud menyampaikan ini untuk menyentil pemerintah pusat karena IKN adalah bagian yang tak terpisahkan dari Kaltim, begitu juga dengan sejarahnya.
“Ya diajak-ajak lah kita bicara updating soal-soal IKN itu atau perencanaan kedepannya, sehingga semua tahu dan memberikan kesempatan kawan-kawan media Kaltim ke sana untuk membantu memberikan informasi. Coba kita searching ini, hampir semua platform digital top-top Indonesia itu ada seputar IKN. Sedih juga kita melihat yang di Kaltim nggak ada seputar IKN itu. Mau ke sana saja bingung, dari ongkos transport dan mau tidur di mana,” ungkapnya. (Pusaranmedia)