Lembaga Pemantau Pemilu Independen Sayangkan Sikap Kadisdik Kalsel Kampanye di Sekolah
BANJARMASIN, KN – Lembaga Pemantau Pemilu Independen Kalsel menyoroti sikap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalsel, Muhammadun, yang mengkampanyekan salah satu parpol di acara institusi pendidikan tingkat menengah atas.
“Kami sangat menyayangkan sikap Kadisdik kalsel yang secara gamblang berkampanye di institusi pendidikan. Padahal secara aturan sudah jelas dilarang berkampanye di sekolah,” ungkap Korwil DPW FDM Kalsel, Arbani melalui pesan singkat, Rabu (8/11).
Lebih lanjut, dirinya menyatakan, bukan hanya soal aturan kampanye yang melarang, tetapi juga sangat disayangkan sikap beliau yang dengan bangganya mengkampanyekan sebuah partai. Padahal, yang bersangkutan merupakan ASN yang secara aturan juga diharuskan netral.
“Apalagi alasannya sayang dengan gubernur. Kalau sayang, tidak begitu juga saya kira. Ingat juga posisi dan aturan mainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Kota Banjarmasin Alfinnor Effendy, salah satu anggota Lembaga pemantau juga menyayangkan hal serupa. Selain secara aturan main baik di ranah kampanye di institusi pendidikan dan terkait aturan ASN yang harus netral, juga karena sikap Kadisdik kalsel yang dinilainya arogan.
“Selain menabrak aturan main. Beliau juga telah mempertontonkan arogansi dihadapan publik dengan menyatakan tidak takut dengan Bawaslu. Jelas sikap seperti ini jauh dari kata beretika. Semestinya sebagai pimpinan sebuah lembaga daerah bisa menunjukkan sikap yang turut mendukung secara posisi dan fungsi lembaga daerah lainnya, termasuk Bawaslu,” ungkap alfin.
Dia menambahkan, sikap demikian semestinya tidak keluar dari sosok kepala dinas pendidikan apalagi terjadi dilingkungan sekolah yang secara langsung dilihat siswa. Jangan sampai siswa mencontoh sikap bobrok seperti ini.
Alfi pun meminta, agar pihak terkait dalam hal ini Bawaslu dan BKD untuk menindaklanjuti persoalan dan memberikan sanksi yang setimpal.
“Kami meminta kepada Bawaslu, BKD dan lembaga terkait lainnya agar menindaklanjuti persoalan ini. Kami berharap yang bersangkutan diberikan sanksi yang setimpal karena telah mencederai dunia pendidikan di Kalsel,” pungkasnya.(jae)