Berita Utama Ekonomi dan Bisnis

Macet Berhari-hari, Sopir Truk Demo Blokade Pelabuhan Ketapang

Macet Berhari-hari, Sopir Truk Demo Blokade Pelabuhan Ketapang

Ketua Gerakan Aliansi Pengemudi Indonesia Bersatu (Gapiber) Darmawan mendesak otoritas Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, menambah kapal barang lintas Ketapang-Gilimanuk untuk mengurai kemacetan di jalan nasional ruas Ketapang – Situbondo.

Gapiber bersama sekitar 500 pengemudi truk tronton memblokade pintu masuk Pelabuhan Ketapang sejak Jumat sore, 1 Agustus 2025, karena kesal macet selama berhari-hari.

“Ada sopir truk nginap sehari, dua hari karena macet di Pelabuhan Ketapang. Kemarin kemacetan sampai hutan Baluran di Situbondo, hari ini macetnya sampai daerah Kecamatan Wongsorejo. Kami minta penambahan kapal khusus angkutan barang,” kata Darmawan saat dihubungi Tempo, setelah aksi blokade Pelabuhan Ketapang, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Selain itu, kata dia, sopir truk mengeluhkan minimnya fasilitas air bersih di Dermaga Bulusan yang khusus menampung truk-truk tronton. Sebelumnya, Gapiber dan kepolisian setempat berbagi nasi bungkus ke sopir-sopir truk tronton akibat macet parah. “Totalnya 800 nasi bungkus,” lanjut Darmawan.

Kepala Kepolisian Resor Kota Banyuwangi Komisaris Besar Rama Samtama Putra mengatakan ratusan sopir truk itu melakukan aksi spontan karena minta penjelasan dan percepatan muat kendaraan ke kapal di Dermaga Bulusan, Pelabuhan Ketapang.

“Aksi spontanitas sopir di Bulusan meminta penjelasan dan percepatan muat kendaraan ke kapal di pelabuhan. Mengingat antrean lama menyebabkan kemacetan dan keterlambatan pengiriman logistik serta ongkos yang menipis,” ucap Rama.

Menurut Rama, perwakilan ASDP dan KSOP telah menerima aspirasi sopir truk dan memberikan penjelasan. “Selanjutnya membubarkan diri ke kendaraan masing-masing di Bulusan,” lanjut Rama.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin merespons aksi protes ratusan sopir truk dan kernet di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat sore. Ratusan sopir truk tronton menutup pintu masuk Pelabuhan Ketapang dan melakukan aksi protes karena antre berhari-hari untuk menyeberang ke Gilimanuk, Bali; dan minimnya fasilitas air bersih di dermaga Bulusan.

Shelvy mengatakan ASDP telah menyalurkan bantuan air minum untuk para sopir truk di area penampungan dermaga Bulusan merespons aksi protes sopir truk pada Jumat sore.

“Selain itu, ASDP juga telah bersurat kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mendukung ketersediaan air bersih di titik penampungan. Kami memahami betul kesulitan yang dihadapi para pengemudi. Dalam situasi ini, respons cepat dan kolaborasi lapangan adalah kunci,” kata Shelvy Arifin melalui keterangan tertulis kepada Tempo di Banyuwangi, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

ASDP bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), terus mengintensifkan koordinasi dan berbagi peran secara efektif dalam mengurai antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Shelvy, lonjakan volume kendaraan logistik dipicu oleh dua faktor utama: pembatasan operasional kapal penyeberangan pasca kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya dan penutupan total jalan nasional penghubung Jember – Banyuwangi di Gunung Gumitir.

Meski antrean kendaraan mengular hingga 18 kilometer, ia memastikan layanan penyeberangan lintas Ketapang–Gilimanuk tetap berjalan normal dengan pola operasi 8 trip per hari.

“Hari ini, sebanyak 26 kapal beroperasi aktif, terdiri dari 18 kapal di dermaga moveable bridge (MB) dan 6 kapal di dermaga landing craft machine (LCM). Dukungan dua kapal tambahan, KMP Liputan 12 dan KMP Samudera Utama, juga dihadirkan untuk mempercepat pemuatan dari area Kartika Beach,” lanjut Shelvy.

Sebagai langkah taktis, kendaraan yang masuk ke area pelabuhan disortir berdasarkan bobot. Kendaraan di atas 35 ton diberi stiker merah dan diarahkan ke dermaga LCM, sedangkan kendaraan di bawah 35 ton diberi stiker hijau dan diprioritaskan untuk dimuat di dermaga MB. Sistem ini diimplementasikan untuk mengefisiensikan waktu muat sesuai spesifikasi kapal.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menegaskan seluruh kapal yang saat ini beroperasi telah melalui proses inspeksi dan dinyatakan laik laut.

“Operasional pelabuhan tetap berjalan normal. Penyesuaian load factor pada kapal eks-LCT adalah langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan pelayaran, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem. Ini adalah prinsip dasar keselamatan yang tidak bisa dikompromikan,” ungkap Masyhud.

Ia membenarkan antrean panjang di luar area pelabuhan dipicu oleh penutupan jalur Gumitir sebagai bagian dari proyek preservasi nasional hingga 24 September 2025. Dengan dialihkannya arus kendaraan ke jalur utara via Situbondo, volume kendaraan logistik yang menuju Pelabuhan Ketapang meningkat signifikan dalam waktu singkat. 

“Sebagai bentuk mitigasi, kantong parkir sementara berkapasitas 600 unit kendaraan telah dibuka di area Dermaga Kartika Beach Bulusan. Namun seluruh slot kini dilaporkan penuh,” lanjut Masyhud. (Tempo.co)

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *