Mengupas Medan Hutan Mentewe, Lokasi Sulit Pencarian Helikopter Hilang
Pencarian helikopter BK117-D3 yang hilang kontak di wilayah Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Selasa (2/9), menghadapi tantangan besar. Bukan hanya faktor cuaca, tetapi juga kondisi geografis yang dikenal sulit dijangkau.
Wilayah Mentewe didominasi hutan lebat dan pegunungan terjal. Akses jalan terbatas, bahkan sebagian besar jalur hanya berupa setapak yang jarang dilalui masyarakat. Hal ini membuat tim darat dari Basarnas, TNI, Polri, hingga relawan harus bekerja ekstra membuka jalur menuju lokasi yang diduga sebagai titik hilang kontak helikopter.
Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, mengakui bahwa medan menjadi kendala utama. “Saat ini seluruh potensi SAR dikerahkan secara maksimal, namun faktor cuaca dan medan hutan lebat menjadi tantangan besar,” ujarnya.
Kesaksian warga setempat, termasuk guru dan anak-anak sekolah, turut menjadi petunjuk awal. Mereka mengaku melihat helikopter terbang rendah sambil mengeluarkan asap ke arah balik gunung. Namun, untuk mencapai area itu, tim SAR harus menembus hutan dengan vegetasi rapat dan kontur berbukit.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menegaskan bahwa pihaknya berhati-hati dalam mengambil langkah. “Cuaca tidak mendukung, hujan dan awan tebal. Rencananya tadi Kapolda, Danlanal, Danlanud, dan Basarnas mau meninjau langsung, tapi kami menunggu kondisi aman agar tidak salah langkah,” ucapnya di Lanud Syamsuddin Noor.
Selain curah hujan tinggi, sinyal komunikasi yang lemah di kawasan tersebut juga memperlambat koordinasi. Beberapa tim pencari bahkan sempat hilang kontak saat bergerak menuju lokasi yang ditunjukkan radar maupun laporan warga.
Hingga berita ini diturunkan, helikopter bersama delapan orang di dalamnya masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan tetap siaga dan terus berupaya menembus hutan Mentewe, dengan harapan kondisi cuaca membaik sehingga pencarian bisa lebih optimal.
