Nasib Bupati Pati: Didesak Mundur Warganya Sampai Dipanggil KPK terkait Dugaan Korupsi

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memanggil Bupati Pati Sudewo atas dugaan keterlibatannya dalam kasus suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun anggaran 2022-2024. Sudewo diduga menerima aliran uang pembangunan jalur kereta api itu.
“Ya benar, saudara SDW (Sudewo) merupakan salah satu pihak yang diduga juga menerima aliran komitmen fee proyek pembangunan jalur kereta,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, saat ditemui di gedung KPK, Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Meski begitu, dia belum dapat memastikan secara pasti ihwal jadwal pemanggilan terhadap Sudewo. Budi mengatakan hingga saat ini para penyidik masih mengusut kasus dugaan suap pembangunan jalur kereta api ini. “Tentu nanti kami akan update proses penyidikan terkai dengan saudara SDW ini seperti apa,” ucapnya.
Sebelumnya, nama Sudewo pernah disinggung oleh eks Direktur Utama PT Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto, di persidangan pada 16 November 2023. Dion mengaku memberikan suap kepada sejumlah pejabat di lingkungan DJKA agar perusahaannya bisa mendapatkan proyek.
Dion juga sempat menyebut tujuh nama yang membantu mendapatkan proyek di DJKA. Mereka merupakan makelar yang disebut dengan istilah langitan.
Di antaranya adalah Billy Haryanto alias Billy Beras. Menurut Dion, Billy Beras mengaku kenal dengan Budi Karya Sumadi. Kedua, Agus Kuncoro yang dikenal sebagai orang dekat eks Sekjen Kemenhub Djoko Sasono. Ketiga, Ibnu dan Edi Amir yang mengaku dekat dengan Budi Karya. Keempat, Sudewo yang merupakan anggota Komisi V DPR.
Kelima, pengusaha Muhammad Suryo yang dikenalkan oleh mantan Direktur Prasarana DJKA Kemenhub sebagai pihak dari kepolisian. Keenam, Wahyu Purwanto yang diketahuinya sebagai adik ipar mantan Presiden Joko Widodo dan terakhir Komisaris PT PLN Eko Sulistyo. (Tempo.co)