OJK: Dukung Peningkatan Inklusi Keungan Daerah
BANJARMASIN, KAKINEWS.ID
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai kinerja sektor jasa keuangan Kalsel terjaga stabil dan siap mendukung peningkatan inklusi keuangan daerah.
Baca Juga: Dewan Pers Melarang PWI Gelar Uji Kompetensi
Perekonomian Provinsi Kalsel per triwulan II tumbuh sebesar 4,81 persen yoy (TW I: 4,96 persen), sedikit di bawah Nasional yang mencapai 5,05 persen.
Pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh pertumbuhan pada Lapangan Usaha Perdagangan dan Reparasi (4,66 persen), diikuti oleh Transportasi (4,54 persen) dan Pertanian (4,45 persen). Pertumbuhan 4,81 persen tersebut berkontribusi sebesar 15,58 persen terhadap ekonomi regional Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Dewan Pers Melarang PWI Gelar Uji Kompetensi
Kepala OJK Provinsi Kalsel, Agus Maiyo mengatakan perkembangan Industri Perbankan Kinerja intermediasi perbankan di Kalimantan Selatan terus melanjutkan tren peningkatan.
Pada Juli 2024, Kredit perbankan meningkat menjadi sebesar Rp71,81 triliun, atau tumbuh sebesar 23,28 persen yoy, (Juni 2024: Rp9,74 triliun atau tumbuh sebesar 19,09 yoy).
“Untuk pertumbuhan penyaluran kredit didorong oleh kredit Konsumtif dengan porsi sebesar 40,40 persen (Juni 2024: 41,49 persen),” ujar Agus pada acara Media Update bersama Forum Wartawan Ekonomi Kalsel di Cafe Haka Banjarmasin.
Baca Juga: Dewan Pers Melarang PWI Gelar Uji Kompetensi
Sejalan dengan Kredit, DPK tercatat tumbuh sebesar 9,39 persen yoy (Juni 2024: 10,93 persen yoy) menjadi Rp86,08 triliun, dengan tabungan menjadi kontributor pertumbuhan terbesar dengan porsi sebesar 49,14 persen.
“Sementara pertumbuhan Aset menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,80 persen menjadi Rp95,19 triliun (Juni 2024: 10,67 persen),” jelasnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 39,17 persen, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 27,63 persen, sedangkan kredit konsumsi tumbuh sebesar 12,07 persen.
Baca Juga: Dewan Pers Melarang PWI Gelar Uji Kompetensi
Adapun intermediasi perbankan cukup baik dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) sebesar 83,33 persen dengan profil risiko perbankan yang relatif terjaga dengan Non-Performing Loan (NPL) Nett sebesar 1,00 persen (Juni 2024: 0,98 persen).
Sementara itu, kinerja perbankan syariah tetap menunjukkan pertumbuhan positif dengan rincian Aset, DPK, Pembiayaan Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 13,45 persen, 13,02 persen dan 19,70 persen, di mana Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 88,43 persen dan Non-Performing Finance Nett sebesar 0,75 persen.