Penyalahgunaan Kecubung Tak Boleh Dibiarkan
BANJARMASIN, KAKINEWS.ID
Penyalahgunaan buah kecubung yang sekarang masih ramai dibicarakan di Kalimantan Selatan menjadi perhatian semua pihak tak terkecuali Universitas Nahdlatul Ulama Kalsel (Unukase) Banjarmasin.
Kampus berbasis islami ini melihat, bahwa penyalahgunaan kecubung tidak boleh dibiarkan karena efek yang didapat sama bahayanya dengan narkoba.
Humas Unukase, Muhdi Putera, menyampaikan, kecubung adalah buah yang sering disalahgunakan oleh masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
BACA JUGA: Menteri AHY Ungkap Kasus Mafia Tanah yang Rugikan Negara Rp3,41 Triliun
Apalagi baru ini telah menelan korban jiwa dan puluhan korbannya terpaksa dibawa ke rumah sakit karena telah mengkonsumsi buah yang juga dikenal buah ‘gila’ itu.
Tentu hal itu, Unukase akan lebih meningkatkan kewaspadaannya dan melakukan pencegahan agar penyalahgunaan tak mempengaruhi lingkungan Unukase dalam ini mahasiswanya.
“Kewaspadaan kami akan kita tingkatkan, mengingat bahaya kecubung itu begitu sama dengan narkoba. Saya harap lingkungan kami bersih dari penyalahgunaan narkoba termasuk kecubung,” ucapnya.
BACA JUGA: Menteri AHY Ungkap Kasus Mafia Tanah yang Rugikan Negara Rp3,41 Triliun
Muhdi melanjutkan, bahwa pihaknya spontanitas melakukan sharing dan menginformasikan langsung kepada mahasiswa mengenai bahaya kecubung dan narkoba, baik secara formal maupun nonformal.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan spanduk edukasi dan beberapa cara lainnya, agar lingkungan Unukase bebea dari penyalahgunaan narkoba.
“Kita sudah duduk bersama dengan mahasiswa, membicarakan tentang ini. Mudahan tempat kita bersih dan Unukase semakin berkembang baik,”tutupnya.
BACA JUGA: Menteri AHY Ungkap Kasus Mafia Tanah yang Rugikan Negara Rp3,41 Triliun
Seperti yang diketahui, bahwa penyalahgunaan buah kecubung ini sedikitnya telah menyebabkan 47 warga terpaksa dilarikan ke sakit, kemudian dua diantaranya meninggal dunia. (*)