Peristiwa

Prajurit Muda Asal Batola Gugur dalam Kontak Senjata dengan OPM di Papua, Dimakamkan Secara Militer

Prajurit Muda Asal Batola Gugur dalam Kontak Senjata dengan OPM di Papua, Dimakamkan Secara Militer

Duka mendalam menyelimuti masyarakat Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pratu (Anumerta) Yahya (25), prajurit TNI dari Yonif 500/Sikatan, gugur dalam kontak senjata dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (8 Agustus 2025) sekitar pukul 10.05 WIT.

Menurut keterangan resmi TNI, baku tembak terjadi saat pasukan tengah melaksanakan tugas operasi di wilayah rawan gangguan keamanan. Almarhum terkena tembakan di bagian dada kanan dan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat kehabisan darah. OPM yang terlibat dalam serangan tersebut diduga kelompok bersenjata di bawah pimpinan Joshua Maiseni, anak buah Undius Kogoya.

Setelah gugur, jenazah Pratu Yahya disemayamkan sementara di Intan Jaya, lalu dievakuasi ke Timika pada Sabtu pagi menggunakan pesawat Smart Cakrawala Aviation dari Bandara Bilorai Sugapa. Di Timika, jenazah dibawa ke Rumah Sakit TK IV untuk proses pemulasaraan, kemudian diterbangkan menuju Jakarta menggunakan Lion Air JT-985 dan dilanjutkan ke Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.

Jenazah tiba di rumah duka, Jalan Handil Jaya Baya, Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, pada Sabtu malam sekitar pukul 22.45 WITA. Kedatangan almarhum disambut isak tangis keluarga, warga setempat, dan rekan-rekan dari Kodim 1005/Barito Kuala serta Koramil 1005/08 Anjir Muara.

Pemakaman dilaksanakan Minggu (10 Agustus 2025) di pemakaman keluarga Jaya Baya, Desa Patih Muhur Baru, dengan prosesi militer. Upacara dipimpin langsung Dandim 1005/Barito Kuala, Letkol Infanteri Andika Suseno SP.

“Atas nama negara, bangsa, dan TNI, saya menerima jenazah Pratu (Anumerta) Yahya. Selanjutnya jenazah akan dimakamkan di alkah keluarga secara militer,” ujarnya dalam sambutan upacara.

Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman. Puluhan personel TNI bersama masyarakat mengiringi kepergian almarhum hingga ke liang lahat.

Ayah almarhum, Dariansyah (60), menceritakan bahwa sehari sebelum peristiwa tragis itu, putranya sempat menelepon keluarga. Dalam percakapan tersebut, Yahya sempat merajuk karena teleponnya tidak segera diangkat.

“Dia bilang rindu keluarga, makanya menelpon berkali-kali. Lalu dia cerita dalam dua hari ke depan tidak bisa dihubungi karena sedang dinas operasi. Ibu sempat berpesan untuk jaga kesehatan. Tidak kami sangka, ternyata itu obrolan terakhir kami,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Pratu Yahya bergabung dengan TNI sejak 2021 setelah lulus pendidikan militer. Ia bertugas di Papua sejak Maret 2025 dan dikenal sebagai prajurit disiplin dan ramah.

Bupati Barito Kuala, H. Bahrul Ilmi, menyampaikan belasungkawa mendalam melalui karangan bunga yang dikirim ke rumah duka. Kodim 1005/Barito Kuala juga mengunggah ucapan duka di media sosial sebagai penghormatan atas jasa almarhum.

“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Bupati.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *