Puluhan Tahun Jalan Rusak, Warga Desa Pemurus Mengadu ke Presiden Prabowo

Baru-baru ini dua video berdurasi singkat yang menampilkan kondisi ruas jalan dan jembatan rusak hingga tergenang air banjir rob yang terjadi di Desa Pemurus, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan viral di jejaring media sosial (medsos).
Dalam video lainnya, yakni dengan durasi satu menit empat puluh detik yang direkam secara sengaja oleh seorang wanita menampilkan kondisi ruas jalan di Desa Pemurus yang sudah puluhan tahun tak tersentuh perbaikan, baik dari Pemerintah Desa (Pemdes) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.
Melalui rekaman video tersebut, perekam video mengadukan langsung permasalahan yang terjadi di Desa Pemurus ke Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto agar kiranya dapat memfasilitasi keinginan masyarakat.
Salah satu warga RT02, Desa Pemurus yang berprofesi sebagai nelayan, yakni Adenansi membenarkan bahwa sudah puluhan tahun kondisi ruas jalan di Desa Pemurus sebagai akses penghubung antar desa satu-satunya, yakni dengan Desa Simpang Warga Dalam, Kecamatan Aluh Aluh dan Desa Jambu Burung, Kecamatan Beruntung Baru mengalami kerusakan tanpa perbaikan.
“Kondisi jalan rusak ini terjadi sejak 2006 lalu, hampir sepanjang 2 Km jalan di Desa Pemurus mengalami kerusakan. Memang sudah puluhan tahun tidak ada penanganan baik dari Pemerintah Desa (Pemdes), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar,” ujarnya pada Rabu (30/4/2025).
Bahkan, lanjut Adenansi, hingga saat ini tidak instansi dari Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan peninjauan terkait kondisi ruas jalan rusak di Desa Pemurus, Kecamatan Aluh Aluh.
“Memang sebelumnya ada kabar bahwa akan ada kegiatan perbaikan dengan dana sebesar Rp1 Miliar dari pemerintah, dan tentunya cukup untuk melakukan peninggian badan jalan. Setelah ada kabar tersebut, Pemdes pun tidak melakukan perbaikan karena menunggu realisasi perbaikan. Kalau Dana Desa (DD) tidak digunakan untuk perbaikan, tentu kami mempertanyakan, dikemanakan dananya?” ucapnya.
Mewakili masyarakat, Adenansi pun menegaskan bahwa permintaan masyarakat tidak muluk-muluk. “Permintaan kami tidak muluk-muluk, tidak mesti harus dilakukan pengaspalan. Intinya bagaimana kondisi jalan di desa kami layak dan enak dilintasi, tidak masalah jika tetap tergenang air banjir rob, yang penting layak dilintasi,” tuturnya.
Pasca vitalnya video warga tersebut, Adenansi jug mengungkapkan bahwa hanya ada anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, yakni M Saidi dari Partai Keadilan Sejahtera(PKS).