Olahraga

Ratusan Pemain Berbagai Penjuru  Ikuti Seleksi Peseban U17

Ratusan Pemain Berbagai Penjuru  Ikuti Seleksi Peseban U17

Ratusan pemain berbagai penjuru ikutisSeleksi Peseban U17. Dimana Klub Peseban Banjarmasin pembentukan skuad U-17 untuk menghadapi Piala Soeratin 2025.

Sebanyak 120 pemain mengikuti proses seleksi di Lapangan Kayutangi, Bsnjarmasin, sejak  Minggu (13/6/2025).

Proses seleksi diperkirakan akan berlangsung selama sepekan kedepan. Jumlah ini disebut sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah pembinaan tim muda Peseban.

Saat ini, Peseban telah mengantongi 36 nama awal, termasuk lima pemain dari tim Popda Banjarmasin dan tiga dari skuad Soeratin U-17 tahun lalu.

Sisanya akan ditentukan dari seleksi tahap final pada akhir pekan mendatang.

Ajang Piala Soeratin U-17 tingkat provinsi dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025. Tim yang keluar sebagai juara akan mewakili Kalimantan Selatan ke tingkat nasional.

Pelatih kepala Peseban U-17, Bambang Hermawan  menyebut seleksi dilakukan secara bertahap untuk menyaring 36 pemain terbaik menuju tahap kedua, sebelum difinalisasi menjadi 22 nama yang akan membela tim.

“ Tahun ini mencapai 120 orang,  luar biasa dan jadi tantangan tersendiri dalam proses seleksi,” ujarnya, Senin (14/7/2025).

Namun di balik euforia rekor peserta seleksi, muncul perhatian serius terkait minimnya kepatuhan terhadap regulasi perpindahan pemain.

Banyak pemain yang datang dari klub lain atau daerah berbeda tanpa mengurus surat izin atau administrasi mutasi, padahal hal tersebut merupakan syarat mutlak dalam kompetisi resmi seperti Piala Soeratin.

Ketua Umum Peseban Banjarmasin, H Hermansyah, secara tegas menyoroti fenomena ini.

Menurutnya, masih banyak pemain maupun klub yang apatis terhadap aturan PSSI, padahal setiap pergerakan pemain harus dibarengi proses administratif resmi.

“Kami tidak melarang pemain pindah ke klub atau daerah lain. Tapi jangan abaikan aturan. Semua harus dilakukan dengan tertib: ada surat pindah, izin, dan dokumen sah lainnya. Jangan sampai pemain dicoret atau tim didiskualifikasi hanya karena masalah administrasi yang sebenarnya bisa dicegah,” tegasnya

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *