Berita Utama Hukum dan Kriminal

Saksi Sebut Carut Marut Pengelolaan PT Asabaru, Pegawai Cuma Segelintir

Saksi Sebut Carut Marut Pengelolaan PT Asabaru, Pegawai Cuma Segelintir

Sidang lanjutan tindak pidana korupsi di Perseroda PT Asabaru Daya Cipta Lestari Balangan, dengan terdakwa mantan direktur M Reza Arpiansyah kembali bergulir di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Kamis (26/5/2025).

Dalam sidang Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan Amelia, mantan Legal dan Dokumen dari Perseroda PT Asabaru. Dalam kesaksian Amelia itu lah terbongkar carut marut Perseroda tersebut.

Menurut pengakuan Amelia dalam persidangan, pegawai di perusahaan itu hanya ada beberapa orang, yakni Reza sebagai direktur, Susanto sebagai HRD, Muslim selaku keuangan dan security.

“Ada cewe satu lagi, tapi saya tidak tahu jabatannya apa, saya di sana bekerja selama enam bulan, dengan gaji Rp 5,6 juta per bulan,” katanya.

Selama bekerja dari April hingga Oktober 2023, Amelia mengaku hanya pernah menjalankan tugas satu kali, itupun tidak selesai. Yakni membuat satu draft kontrak kerjasama bisnis jual beli karet.

“Saya cuma satu kali membuat draft kontrak kerjasama antara perusahaan dengan perorangan. Saat itu terkait kerjasama jual beli karet, draft itu tidak selesai,” ujarnya.

Dalam persidangan juga terungkap, ternyata Amelia adalah teman satu angkatan kuliah Terdakwa M Reza Arpiansyah, dimana pada tahun 2022 Amelia menghubungi Reza untuk meminta pekerjaan.

“2023 Saya dihubungi Reza yang menawarkan pekerjaan tersebut, selama bekerja tak pernah ada rapat untuk membahas terkait rencana kerja. Kalau nggak bikin draf, duduk-duduk saja kaya orang kerja,” paparnya.

Yang anehnya, terkait pembayaran gaji, Amelia mengaku dibayar tunai dan diserahkan oleh orang yang berbeda-beda. “Terkadang keuangan yang ngasih, terkadang HRD,” tuturnya.

Mendengar kesaksian Amelia, Hakim Salma Safitri nampak marah, dengan nada tinggi dia mempertanyakan, bagaimana bisa perusahaan daerah yang permodalannya diambil dari duit masyarakat sebesar Rp 20 miliar dijalankan begitu serampangan.

“Kalau saya jadi masyarakat Balangan saya sangat sedih, duit saya dipakai untuk pekerjaan seperti itu. Semoga tuhan mengampuni anda,” ucapnya melotot.

+ posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *